“Tiga atau empat pemain yang merupakan pemimpin (pemberontakan) akan diistirahatkan,” kata seorang pengurus sepak bola Prancis, Henri Monteil kepada The Sun. “Beberapa pemain yang lain sebenarnya sudah menemui Domenech. Mereka menangis dan menyatakan minta maaf atas apa yang terjadi. Mereka adalah pemain-pemain muda,” lanjut Monteil.
Para pengurus sepak bola Prancis menuduh dua pemain senior William Gallas dan Thierry Henry berada di belakang pemberontakan terhadap Domenech. “Para pemimpin (pemberontakan) itu adalah pemain yang tidak akan main di Piala Dunia lagi. Siapa mereka? William Gallas, Eric Abidal, dan Thierry Henry, yag merupakan teman-teman dari Nicolas Anelka,” ujar Monteil.
Anelka adalah pemicu ketidakharmonisan tim nasional Prancis. Ia ditengarai mengumpat pada Domenech setelah Les Bleus ditekuk Meksiko di laga kedua mereka. Anelka sudah dipulangkan tapi beberapa pemain senior Prancis kecewa dengan keputusan pemulangan itu.
Menteri Olahraga Prancis, Roselyne Bachelot, menyatakan kecewa dengan aksi para pemain yang memberontak terhadap Domenech dan memperingatkan mereka bahwa aksi itu bisa membuat pencitraan yang buruk bagi Prancis. “Aku katakan kepada para pemain itu bahwa mereka telah menodai citra Prancis,” kata Bachelot.
GOAL | ARIS