Di mata Gus War, demikian ia biasa disapa, ketiga tim nasional itu memiliki karakteristik bermain yang kuat. Terlebih lagi kehadiran pemain legendaris Diego Maradona yang saat ini mengarsiteki Argentina menjadi kredit poin sendiri bagi penikmat bola. “Siapa yang tidak kenal Maradona,” kata Gus War, Rabu (23/6).
Di luar Argentina, Timnas Brazil dan Belanda juga mencuri perhatian Gus War. Kedua tim ini dianggap bermain stabil di tengah merosotnya kemampuan negara lain seperti Perancis dan Italia. Karena itu sulit bagi Gus War untuk memilih satu diantara ketiga negara tersebut.
Satu-satunya hal yang disayangkan dalam putaran Piala Dunia ini bagi Gus War adalah jam siaran langsung di televisi. Pasalnya jam-jam tersebut merupakan jadwal tetap bagi Gus War dan santrinya untuk melakukan pengajian dan ibadah malam. Bahkan gara-gara menunggu siaran langsung di televisi banyak santrinya yang bangun kesiangan. “Piala dunia jangan mengacaukan segalanya,” pesannya.
Gus War juga berharap bangsa Indonesia bisa belajar dari prestasi sepak bola Korea Utara dan Korea Selatan. Meski didera perpecahan dan peperangan di dalam negeri, mereka tetap memiliki semangat olah raga tinggi. Hal inilah yang justru tidak terjadi di Indonesia.
HARI TRI WASONO