Liam Brady, yang pernah tampil pada 72 pertandingan internasional buat Irlandia, mengatakan ia tidak sedih jika Prancis akhirnya mengepak kopernya setelah kalah 2-1 dari Afsel.
“Saya sangat puas pertandingan berakhir seperti itu. Saya pikir Prancis memang lolos ke Afsel dengan cara yang salah. Situasi ketika mereka mengalahkan kami...semuanya telah terdokumentasi bukan? Mereka, benar-benar tampil buruk,” ketus Brady, Rabu (23/6).
Kecaman Brady terhadap performa Prancis tak berhenti di sana. Menurutnya, laskar Raymond Domenech juga mempunyai masalah dalam perilakunya. “Mereka pulang kampung secara memalukan. Dan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), ini adalah kemaluan terbesar bagi Prancis,” tegas Brady.
Koran The Irish Times bahkan melansir beritanya dengan getir. “Prancis yang menggelikan tersingkir dan terbakar di mana akhir Domenech mengakhiri kepemimpinannya dengan aib.
Koran The Examiner melansir tajuknya “Domenech sedih meratapi mimpinya yang telah patah;.
Warga Irlandia dibuat marah pada November lalu setelah tangan Thierry Henry menyodorkan umpan kepada William Gallas, yang mencetak gol penyama 1-1 ketika timnya berhadapan dengan Prancis di play off. Domenech meloloskan pasukannya ke Afsel dengan kontroversial, menyimpan agregat kemenangan 2-1.
AP | BAGUS WIJANARKO