Kebanyakan koran Prancis yang terbit hari Rabu (23/6) ini menjadikan Raymond Domenech sebagai tersangka utama yang layak disalahkan. Namun para pemain dan Federasi Sepak Bola Prancis juga terkena kritik-kritik tajam.
Berikut kutipan beberapa koran Prancis tentang kegagalan Les Bleus di Afrika Selatan:
L’EQUIPE
Di bawah headline berjudul “The End of a World”, L'equipe –harian olahrga terkemuka di Prancis-- menulis: “Ini adalah kekalahan yang tidak bisa dipercaya untuk Raymond Domenech ... membawa orang pada kebodohan mungkin saja menyenangkan, tetapi kamu harus tahu kapan harus berhenti. Provokasi adalah seni yang halus dan tidak diragukan merupakan bagian dari kecerdasan, tetapi hanya jika ia tidak dinodai oleh kesombongan dan arogansi.”
L'equipe juga mendesak pemerintah Prancis untuk mengintervensi dan melakukan perubahan di Federasi Sepak Bola Prancis,” sehingga tidak lagi di tangan para wayang-wayang ini,” tulis mereka.
FRANCE SOIR
“Citra Les Bleus di dalam dan di luar lapangan telah menjadi bencana. Dalam sebelas hari, pasukan Raymond Domenech sukses menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia, campuran antara arogansi, ketidakmampuan, dan kurangnya talenta dan profesionalisme.”
LIBERATION
“Ini adalah tragi-comedi yang akhirnya terjadi di akhir... Ini terjadi tanpa ada yang berkata siapa yang bertanggung jawab menghadapi konsekuensi sejarah kegagalan Prancis ....Kejatuhan tim Prancis juga sebuah kegagalan sifat sinis yang merupakan racun sepak bola sebagaimana halnya bidang-bidang lain di luar sepak bola.”
LE PARISIEN
“Kehancuran tim Prancis di Piala Dunia mengakhiri sikap putus asa dan mengerikan-- ini kesimpulan logis terhadap sikap dan sebuah permainan yang tidak pantas, memalukan, dan menjijikan.... Hilangnya Domenech dari sepak bola hanyalah berita bagus hari ini.”
LA MONTAGNE
“Ini adalah pasukan kavalri di mana lonceng kematian telah dibunyikan untuk kegagalan total sebuah generasi sewaan, pemain Prancis yang rapuh, yang melangkah di luar kenyataan yang mengelilingi mereka.”
SUD-OUEST
“Adalah lebih baik jika Les Bleus tidak pernah pergi ke Afrika Selatan. Tak perlu diragukan, jalan menuju neraka belum selesai.”
REUTERS | ARIS