Jermain Defoe yang akhirnya diturunkan sebagai starter sukses menyelamatkan muka Don Fabio. Umpan lambung dari James Milner diteruskan ujung tombak Tottenham Hotspur itu dengan menjebol gawang kiper Slovenia Samir Handanovic yang sempat menepis bola pada menit ke-23.
Defoe sempat mengemas gol keduanya namun dianulir wasit asal Jerman Wolfgang Stark pada menit ke-49. Namun otak di belakang suksesnya kemenangan The Three Lions layak diberikan kepada Capello yang menurunkan lima perubahan taktik kali ini. Berikut lima rahasia sukses pelatih Italia itu dalam meramu permainan timnya melawan Slovenia.
1.Posisi James Milner di sayap
Ketika pelatih Aston Villa Martin O'Neill menggeser posisi Milner dari sayap ke tengah dua musim lalu permainannya tersumbat. Namun, pemain bongsor itu membuktikan ia layak menjadi starter pilihan Capello ketika tampil gesit di sayap ketika menerobos pertahanan Slovenia.
Buktinya, lewat umpan silah Milner, Defoes bisa mencetak gol semata wayang kemenangan Inggris. Ditotal pemain 24 tahun itu bisa melancarkan sembilan umpan silang selama pertandingan. Salah satu umpan gemilangnya sayangnya gagal dimanfaatkan Frank Lampard.
2. Defoe duet potensial buat Rooney
Gol yang dikemas Defoe adalah gol kedua melawan Slovenia. Gol itu pertama kali dikemasnya ketika Inggris membungkam Slovenia 2-1 di Wembley sembilan bulan lalu, ketika Capello memutuskan untuk menurunkan Defoe ketimbang Emile Heskey.
Kontribusi Defoe pada laga keduanya melawan Slovenia memang belum memuaskan. Ia hanya memberikan empat operan selama 86 menit bermain namun tetap bertahan pada posisinya di depan.
3. Kokohnya pertahanan John Terry
Terry yang sempat bersitegang dengan Capello terkait gagalnya Inggris meredam Aljazair tampil mempesona. Dua kali ia sukses meredam serangan dua pemain Slovenia Zlatan Ljubijankic dan memblok tembakan Milivoje Novakovic.
Penampilan Terry memuncak ketika menanduk bola yang diblok kiper Slovenia Samir Handanovic. Ini menjadi penebusan JT setelah Capello menyebutnya telah melakukan “kesalahan besar”.
4. Dewi fortuna di pihak Inggris
Terakhir kali bermain, Inggris tampil pada penyisihan grup mereka bermain dengan skor 1-1, 0-0, dan 1-0 yang membuat mereka lolos ke semi final, 20 tahun lalu.
Itu menunjukkan bagaimanapun sebuah tim merencanakan dan menurunkan teori-teori bermain yang cakap, lolos ke babak selanjutnya mengubah momen bagus ataupun buruk. Ini terlihat ketika striker pengganti Slovenia Zlatko Dedic yang mempunyai peluang emas menjebol gawang David James, namun digagalkan tekel cantik Matthe Upson yang harus merebah untuk menyelamatkan gawangnya.
Jika saja Jamie Carragaher tak mendapat larangan tampil musthil Capello akan menurunkan Upson. pasalnya, performa bek West Ham United di sepanjang permainan belum meyakinkan.
“Ada banyak keputusan dalam pertandingan di setiap menit dan itu adalah reaksi yang melebihi apapun. Saya puas bisa menyelamatkan gawang Inggris,” ujar Upson setelah pertandingan.
5. Capello membebaskan pemainnya untuk minum
Sehari sebelum Inggris tampil melawan Slovenia, Capello membuat kebijakan yang “tidak” populer. ia membebaskan para pemainnya untuk menenggak bir dan kemungkinan tidur dengan pasangannya masing-masing setelah para WAGS menyambangi mereka.
Ini dilakukan Capello untuk memberikan suasana santai di dalam timnya setelah bermain tanpa gol melawan Aljazair.
“Kadang hal-hal seperti itu merupakan tawaran dan ini terserah Anda apakah akan mengambilnya. Anda memang tidak mungkin menenggak 10 kaleng bir, paling Anda hanya meminum satu atau dua kaleng.
Inggris akan meladeni Jerman (juara klasemen Grup D) pada babak 16 besar. Kita lihat apakah tim Pangeran Charles bisa melaju lebih jauh lagi ata justru tersingkir di tangan tim Panser.
INDEPENDENT | BAGUS WIJANARKO