Sejak awal bergabung dengan 31 tim peserta Piala Dunia lainnya di Afrika Selatan, Selandia Baru diprediksi bakal kewalahan. Namun tim itu membuktikan bahwa prediksi tersebut salah. Selandia bahkan sukses membuat Italia, juara Piala Dunia 2006, frustrasi karena serangannya selalu gagal. Selandia juga mencuri 1 poin setelah meraih hasil imbang 1-1 saat melawan Slovakia.
"Kami pernah ditertawakan sebelum masuk ke lapangan. Rasanya banyak perkiraan komentator dan para ahli menyatakan kami bakal habis. Tapi itu semua memberi kami suntikan semangat untuk membuktikan bahwa mereka salah, dan kali ini kami sukses. Hasil di Piala Dunia kali ini adalah sejarah baru bagi Selandia Baru," kata penyerang Selandia Baru, Chris Killen.
Bagi Negeri Kiwi, ini adalah Piala Dunia yang kedua setelah 1982. Saat itu Selandia kandas di penyisihan grup dengan kemasukan 12 gol dan mencetak 2 gol melawan Brasil, Uni Soviet, dan Skotlandia. Kini Selandia terlihat lebih matang meski anggota timnya sebagian besar pemain semiprofesional. Bahkan ada yang tak punya klub.
Dilihat dari kemampuan tim di Grup F, Selandia Baru dikategorikan terendah. Tapi penilaian itu yang justru melecut Herbert untuk memompa semangat pemainnya menjelang laga melawan Paraguay. "Kami selalu berani untuk bermimpi karena di Piala Dunia tak ada yang mustahil. Kami sudah banyak melihat hasil menakjubkan, tapi tak ada seperti yang pernah kami terima," kata Herbert.
Selandia memiliki pertahanan yang bagus sehingga para penyerang lawan kesulitan menembusnya. Kiper Mark Paston tampil gemilang. Selandia juga selalu bisa menemukan cara untuk mencuri-curi serangan balasan melalui umpan panjang.
Meraih kemenangan bisa membawa Selandia ke 16 besar. Hasil seri pun sudah cukup bagi mereka dengan catatan laga Italia versus Slovakia juga berakhir imbang dan selisih gol Italia lebih sedikit. "(Saat melawan Italia) kau bisa melihat betapa banyak tembakan yang mereka lancarkan, tapi kami bisa mengendalikannya. Itulah yang kami inginkan," kata Killen.
Namun Paraguay bakal bermain habis-habisan untuk menang karena bertekad mencatat sejarah besar. Paraguay tampil cukup cemerlang dengan menahan imbang Italia 1-1 dan melibas Slovakia 2-0. Tim itu menyusul jejak negara Amerika Latin lainnya, Argentina, Brasil, Cile, dan Uruguay, yang bisa menyaingi tim-tim unggulan dari Eropa.
Penyerang Paraguay, Roque Santa Cruz, mengatakan timnya ingin menembus perempat final, yang belum pernah diraih Paraguay. Untuk mencapai mimpi itu, Paraguay, yang kini mengumpulkan nilai empat, harus menang lagi untuk mengamakan jalan ke 16 besar. Sebenarnya tim ini hanya butuh hasil seri. Tapi, kalau hanya mengejar 1 poin, Paraguay bisa kecolongan gol dari Selandia, yang mengandalkan umpan-umpan lambung.
"Ini saatnya kami mengubah sejarah. Kami bangga akan permainan kami sekarang dan itu memberi kepercayaan lebih besar. Sangat penting untuk menang di laga terakhir penyisihan grup. Ada peluang memimpin grup ini dan kami akan meraihnya. Jika terus bekerja keras, siapa yang akan tahu seberapa jauh kami bisa tempuh," kata Cruz. l REUTERS | FIFA | GABRIEL WAHYU TITIYOGA