Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, menginginkan agar tim nasional diarak dalam parade karena perjuangannya di penyisihan grup F tanpa pernah kalah di tiga laga. "Akan sangat menyenangkan melihat prestasi mereka dirayakan di sini. Mereka kembali sebagai tim juara," kata Key, Jumat (25/6).
Selandia Baru, negara urutan ke-78 dalam ranking FIFA, bergabung dalam Grup F bersama tim-tim kuat yaitu Italia, Paraguay dan Slovakia. Sempat diprediksi sebagai tim penggembira, Selandia Baru justru berhasil membalikkan keadaan dan sukses membawa pulang tiga poin setelah menahan imbang seluruh lawannya. Yang menjadi kejutan terbesar adalah ketika Selandia Baru berhasil menahan imbang Italia, yang merupakan juara bertahan Piala Dunia, dengan skor 1-1.
Hasil di Afrika Selatan ini jelas lebih baik ketimbang saat pertama kali Selandia Baru ikut Piala Dunia pada 1982. Saat itu, Selandia Baru kandas di penyisihan grup dengan kemasukan 12 gol dan mencetak dua gol setelah melawan tim-tim "kelas berat" yaitu Brasil, Uni Soviet dan Skotlandia. "Mereka akan kembali ke Selandia Baru sebagai pahlawan. Mereka memang gagal lolos tapi hasil yang sudah mereka dapatkan membuat kami semua bangga," kata Key.
Perayaan resmi bagi tim nasional Selandia Baru kemungkinan berlangsung minggu depan karena para pemain dan ofisial tim pulang dari Afrika Selatan dengan jadwal yang berbeda. Kota Wellington bakal menjadi tempat utama parade setelah ada pembicaraan dengan Federasi Sepak Bola Selandia Baru.
Perlakuan yang bakal diterima Selandia Baru tentu sangat berbeda dengan apa yang diterima Prancis dan Italia yang juga sama-sama gagal lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia. Tim nasional Prancis dan Italia menuai kecaman pedas dari publik di negaranya sendiri karena buruknya penampilan mereka di Piala Dunia.
REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA