Pelatih Carlos Quieroz merombak tim yang bermain sempurna di pertandingan melawan Korea Utara. Portugal mengusung 4-5-1 dengan Cristiano Ronaldo sebagai penyerang tunggal. Dia disokong sayap kanan Danny dan sayap kiri Duda, yang sejatinya pemain bek kiri. Sementara di lini belakang, Quieroz menempatkan tambahan bek tengah, Pepe, yang bermain sebagai gelandang bertahan di depan empat bek. Sehingga Portugal bermain dengan enam pemain belakang.
Akibatnya, Portugal cenderung bertahan dan Brasil mendominasi pertandingan dengan 65 persen penguasaan bola. Dunga merubah taktik dari 4-5-1 jadi 4-4-2 berlian. Dia menempatkan Julio Baptista sebagai gelandang serang di belakang penyerang, posisi yang biasa ditempati Kaka, yang harus absen karena kartu merah. Di depan, Brasil mengandalkan tombak kembar Nilmar dan Luis Fabiano.
Bukannya menyuguhi permainan menyerang, kedua tim malah bermain kasar. Portugal melakukan 9 kali pelanggaran dan Brasil 7. Tujuh kartu kuning yang dikeluarkan wasit bisa melampaui rekor Piala Dunia 2010, 8 kartu kuning di partai Jerman-Serbia.
Di menit 44, Dunga sampai harus menarik Felipe Melo karena gelandang itu emosi. Melo terlihat mengincar kaki Pepe, "membalas" injakan yang dilakukan pemain bertahan Portugal itu beberapa menit sebelumnya.
Sebelum dia ditarik keluar, wasit sudah menghadiahi Melo, juga Pepe, dengan kartu kuning. Jika kedudukan sama, Grup G akan berakhir dengan meloloskan Brasil dan Portugal ke babak 16 besar.
FIFA | REZA M