Salah satunya adalah Roberto Calderoli, anggota Senat Italia yang juga menjabat Menteri Undang-Undang, yang berasal dari sebuah partai sayap kanan yang anti imigrasi. Calderoli menuding para imigran sepakbola kaya raya sebagai penyebab krisis timnas Italia.
"Mereka dibayar jutaan, punya kaki yang terbuat dari jelly dan pendek nafasnya," kecam Calderoli. "Kekalahan ini membawa siksaan terhadap timnas kami.
"Eliminasi prematur Italia sepenuhnya disebabkan kebijakan olahraga yang gila yang membuat liga, piala domestik dan Liga Champions dimenangi oleh tim Italia yang tak diperkuat satu pun warga Italia termasuk pelatihnya,” kata Calderoli merujuk pada Inter Milan.
"Sialnya buat (pelatih Italia, Marcello) Lippi, para imigran kaya itu tak bisa bermain untuk timnas dan hasil yang kita lihat sekarang adalah konsekuensi dari fakta itu. Kita harus membiarkan para pemain lokal bermain di klub-klub kita."
Piergiorgio Stiffoni, seorang senator Wilayah Utara, membandingkan Lippi dengan pelatih Prancis, Raymond Domenech, dengan mengatkan “ia (Lippi) punya banyak kesombongan dan tak ada lagi yang dimilikinya". Stiffoni menambahkan: "Untk pulang ke Italia, tim itu tak pantas menumpang penerbangan kelas bisnis. Jika ada kereta api trans-Afrika, mereka seharusnya pulang menaiki itu."
Sebelumnya, Menteri Reformasi Federal Italia, Umberto Bossi, sempat dipaksa meminta maaf karena skuad Lippi pasti bersedia menyuap demi meloloskan mereka ke 16 Besar.
SOCCERNET | A. RIJAL