Fletcher, ketika Inggris ditekuk Brasil 2-1, menuliskan doa yang sangat sukses. Ia berdoa kepada Tuhan agar menyembuhkan cedera metatarsal yang membekap kapten tim David Beckham ketika itu.
Fletcher bahkan menulis doa khusus. Ia meminta Tuhan untuk mencabut kemampuan apik bermain trio penyerang Brasil: Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho ketika timnya bertemu skuad Samba pada perempat final Piala Dunia 2002.
Namun doa Fletcher gagal tercapai. Inggris dipaksa tersingkir dari anak-anak Selecao. Pendeta itu mengatakan kini ia hanya akan berdoa secara hening ketika memimpin kebaktian di York Minster, katedral yang berarsitek gothic yang terletak di York, Inggris.
“Saya ingin berdoa buat Inggris agar bermain bagus dan mendapatkan hasil yang baik besok. Saya akan senang jika Inggris bisa menang,” ujar Fletcher, Sabtu (26/6).
“Tentu, akan ada banyak pendeta Jerman yang akan melakukan hal sama seperti yang saya lakukan,” Fletcher menjelaskan.
Fletcher berharap laga besok tidak ditentukan lewat adu penalti. Ia mengingat kenangan buruk ketika Gareth Southgate, algojo Inggris gagal melesakkan si kulit bundar ketika melawan Jerman yang menyingkirkan tim Tiga Singa dari semi final Piala Eropa 1996.
“Dalam hal permainan normal sepak bola, para pemain Inggris harus menjadi eksekutor penalti yang baik ketimbang para pemain Jerman. Mereka telah kehilangan satu kesempatan ketika tampil di Piala Dunia,” keluhnya.
Bukan hanya Flethcer yang akan mendoakan kesuksesan Inggris. Uskup Agung Katedral York, Dr John Sentamu, yang juga akan memimpin kebaktian akan melakukan hal yang sama dengan 'anak buahnya'.
Sentamu terus berdoa bagi kemenangan Inggris sejak mengawali laganya melawan Amerika Serikat di Rustenburg 12 Juni lalu.
“Uskuk Agung akan melanjutkan doanya bagi tim nasional sepak bola Inggris dan akan mendukung mereka ketika melawan Jerman,” kata juru bicara Katedral York.
Jika pendeta Fletcher dan Uskup Agung Sentamu ingin melihat timnya menang, rombongan turis Jerman yang akan mengunjungi Beverly akan melakukan sebaliknya.
“Saya akan mengajak mereka tur. Saya yakin kami akan membicarakan masalah sepak bola dan akan selalu menjadi teman seperti saudara sebelum dan setelah pertandingan,” kata Virger Neil Pickford, salah satu pengurus katedral.
Peter Schriewersmann, 26 tahun warga Jerman yang bekerja di Beverly ingin timnya menang lewat adu penalti. “Saya pikir pertandingan ini akan ditentukan lewat penalti yang akan dimenangkan Jerman,”harap Schriewersmann.
“Kami mempunyai rekor bagus ketika melawan setiap tim melalui adu penalti, terutama melawan Inggris,” sebutnya menjelaskan.
Schriewersmann memprediksi pertandingan akan berakhir 1-1 selama 120 menit dan dilanjutkan dengan tos-tosan.
Inggris memang punya sejarah buruk ketika dipaksa menentukan hasil pertandingan lewat penalti melawan Jerman. Dua kali bertemu di Piala Dunia 1990 dan Euro 1996, pasukan Ratu Elizabeth dipaksa menyerah. Hasil buruk juara dunia 1966 lewat penalti juga didapat ketika takluk dari Argentina di Piala Dunia 1998.
Inggris juga tampil buruk ketika kalah 3-1 lewat adu penalti dari Portugal di perempat final Piala Dunia 2006.
THISISHULLANDEASTRIDING | WIKIPEDIA | BAGUS WIJANARKO