Tapi, di timnas Uruguay, pemain berusia 23 tahun ini selalu tenggelam di bawah bayang-bayang seniornya, Diego Forlan. Kini, Suarez sudah siap merebut status sebagai andalan utama Uruguay di lini depan.
Semua itu dibuktikannya lewat aksi impresif di Afrika Selatan. Suarez memborong kedua gol kemenangan Uruguay (2-1) atas Korea Selatan dalam laga 16 Besar di Nelson Mandala Bay, Sabtu (26/6).
Kemenangan itu mengantar Uruguay lolos ke perempat final untuk kali pertama dalam 40 tahun terakhir. Tak heran jika, Suarez yang kemudian dinobatkan sebagai man of the match dalam laga itu, merasa sangat bahagia.
“Di usa muda, ini adalah momen yang selalu saya mimpikan. Ini asalah momen yang tak mungkin terulang. Sebagai pemain sepakbola kita selalu ingin segalanya berjalan sesuai keinginan terlebih di Piala Dunia,“ kata Suarez.
Ini bukan kali pertama Suarez jadi pahlawan buat Uruguay. Ia juga membukukan satu-satunya gol kemenangan Uruguay atas Meksiko di laga terakhir Grup A dan terpilih sebagai man of the match.
Kini, Suarez telah membukukan 3 gol di Afrika Selatan sejajar dengan David Villa (Spanyol), Gonzalo Higuain (Argentina) dan Robert Vittek (Slovakia).
Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, pun melontarkan pujian terhadap Suarez yang telah membuka peluang pasukannya mengulang sukses terakhir Uruguay saat lolos ke semifinal Piala Dunia 1970.
“Kami telah menunggu lama untuk semua ini. Saya pikir tim ini telah menanmpilkan kedisplinan, kematangan dengan kelas dan untungnya, Suarez mencetak gol yang menakjubkan,” kata Tabarez.
REUTERS | A. RIJAL