Tendangan spektakuler kaki kiri Gyan pada menit ke-93 sukses meloloskan Ghana ke perempat final untuk pertama kalinya. Ini kali kedua negara Afrika tersebut sukses menekuk The Yanks setelah mengusir pasukan Abang Sam di penyisihan grup empat tahun lalu di Jerman.
Ghana menjadi wakil satu-satunya Afrika yang tersisa di Piala Dunia di Benua Hitam. Tim ini juga menjadi tim ketiga dari benua tersebut yang sukses merebut tiket delapan besar.
“Saya adalah orang yang paling bahagia di dunia. Pada Piala Dunia 2006 kami mampu melaju ke putaran kedua. Kini kami telah melangkah lebih jauh lagi. Kami telah membuat semua orang bangga. Tidak Ghana sendiri, namun semua Afrika,” bungah Gyan.
Pernyataan senada diungkangan gelandang Ghana Andre Aye. Ia menebalkan keinginan rekannya yang ingin membawa api obor bagi tuan rumah. “Kami harus berjuang untuk bisa lolos ke semi final dan memberikan segalanya. Kami bertarung buat Benua Afrika dan buat Ghana. Kami berharap seluruh negara di Afrika bangga dengan keberhasilan yang telah kami raih,” bangga Aye.
“Semuanya bisa dilakukan. Kami sangat letih namun kami mempunyai waktu lima hari untuk beristirahat dan akan fiokus pada pertandingan selanjutnya melawan Uruguay. Mereka mempunyaai striker-striker hebat namun jika Tuhan di belakang kami apapun bisa dilakukan,” Aye menjelaskan.
Aye mengaku kecewa tidak ada tim Afrika yang menemani Ghana. Ia berharap bisa membuat seluruh negara di Afrika bangga. “Kami merasa seluruh Benua Afrika mendukung di belakang dan memberikan kami energi,” kata Aye.
Pelatih AS Bob Bradley mendeskripsikan kekalahan timnya sebagai “sangat menyakitkan batin, kekalahan yang sulit diterima”. Ia menegaskan, pasukannya yang sempat menggagalkan upaya Kevin-Prince Boateng mencetak gol, gagal melakukannya kembali ketika Gyan melesakkan tendangannya pada babak kedua.
“Padahal kami telah mengeluarkan banyak energi ketika itu. Saya pikir kami telah menempatkan diri dalam situasi sulit setelah Ghana berhasil mencetak gol kedua,” keluh Bradley.
Di lain pihak kemenangan ini justru tak membuat Rajevac lupa daratan. Ia menegaskan perjuangan Ghana masih panjang. Ia berharap timnya bis melaju ke semi final. “Ghana adalah tim di antara delapan tim terbaik di dunia. Ini fantastis. Ketika kami lolos ke babak final Piala Afrika, anak-anak telah mempelajari bagaimana berkompetisi. Ini adalah hal vital dan saya berharap Ghana akan melaju lebih jauh lagi,” tegasnya.
“Seluruh dunia menonton pertandingan ini. Semua orang mencintai sepak bola. Ghana mendapat dukungan dari seluruh dunia karena inilah tim satu-satunya dari Afrika yang masih bermain di Piala Dunia Afrika Selatan,” pungkasnya.
SOCCERNET | BAGUS WIJANARKO