Mengambil julukan 'los Charruas' dari penduduk asli misterius yang telah lama menghilang, Uruguay telah tertempa identitasnya di sekeliling 'garra charrua' (cakar Charrua) sebuah isitilah yang digunakan merujuk pada kemenangan dalam menghadapi kekalahan tertentu.
Kekuatan itu terlihat dengan “Los Charruas” dalam Stadion Nelson Mandela Bay yang basah. Uruguay sukses menahan serbuan penyerang Korsel pada babak kedua sebelum Suarez, striker Ajax Amsterdam menembakkan tendangan briliannya pada menit ke-80 untuk memenangkan timnya.
“Orang mengatakan bahwa Uruguay mempunyai 'garra charrua'. Hari ini, Uruguay mempunyai keinginan itu, determinasi. Kami berjuang keras melawan tim seperti Korea Selatan yang menyulitkan permainan tim namun keinginan kuat itulah yang mendorong kami untuk maju,” tegas striker Uruguay Edison Cavani.
Jika para pemain Uruguay mengklaim tiket perempat final sebagi impian yang terwujud, Tabarez mengingatkan pasukannya jika pencapaian mereka adalah nyata dan bahkan lebih mungkin terjadi.
Ekspektasi besar
Namun, Tabarez mengaku setelah 40 tahun frustrasi khususnya ketika tampil di Piala Dunia, banyak rekan satu negaranya memimpikan kemenangan lebih banyak lagi dan ini semua tergantung kepada para pemain untuk memenuhi keinginan itu.
“Kami tidak sedang membangun kastil di udara. Saya tidak melihat mengapa kami harus mundur dari apapun. Sebelum kami mulai tampil di Piala Dunia, saya katakan kepada para pemain. Hei, orang-orang di kampung halaman mempunyai ekpsektasi besar, mereka mempunyai mimpi dan kami harus mewujudkannya,” ungap Tabarez.
Menurut Tabarez, ada Uruguay hanya mempunyai 3 juta penduduk. Ia ingin 23 pemainnya bisa memberikan kebahagiaan bagi warganya. “Ini telah lama sejak kami menatap ke depan untuk melakukan hal seperti ini dan kini hal itu terjadi,” tegasnya.
“Alasan utama kami tampil di sini adalah memberikan kebahagiaan bagi warga Uruguayjadi saya berharap perayaan pesta akan terus berlangsung,” Tabarez menerangkan.
Dengan kekuatan dua bombernya Suarez dan Luis Forlan ditambah liatnya pertahanan tim yang baru kebobolan satu gol dari empat laga, Uruguay jelas ingin melaju sejauh mungkin.
Namun melihat kekuatan timnya, Tabarez mengatakan modal kuat dalam pasukannya adalah ikatan yang telah terjalin di antara para pemain. “Di antara kami mempunyai harmoni. Tim ini selalu bersama. Mereka sangat bersatu. Saya melihat harmoni itu pada 15 menit jelang permainan usai, solidaritas di antara pemain, kesatuan itu,” tegas Tabarez.
“Ini adalah senjata ampuh dan membuat kami bisa meladeni tim manapun,”pungkasnya.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO