TEMPO Interaktif, Bloemfontein - Drama adu penalti menjadi perbincangan paling menarik menjelang Inggris dan Jerman saling berbaku hantam demi tiket ke babak perempat final Piala Dunia 2010 di Stadion Free State, Bloemfontein, malam ini.
Sejak pertemuan pertama pada 10 Mei 1930, ketika keduanya bermain imbang 3-3 di Berlin, kedua tim sudah saling berhadapan sebanyak 27 kali. Inggris mencatat kemenangan sebanyak 12 kali, Jerman 10 kali, dan 5 lainnya berakhir imbang. Dari pertemuan tersebut, dua di antaranya harus diselesaikan lewat adu penalti, dan kedua-duanya dimenangkan oleh Jerman.
Tos-tosan pertama terjadi pada semifinal Piala Dunia 1990 di Italia. Jerman unggul lebih dulu lewat gol Andrea Brehme (pada menit ke-60), tapi kemudian disamakan oleh Gary Lineker (80), yang bertahan sampai akhir pertandingan. Jerman akhirnya memenangi laga di Stadion Delle Alpi itu setelah Stuart Pierce dan Chris Waddle gagal mengeksekusi penalti.
Enam tahun kemudian kejadian yang sama terulang, kali ini di semifinal Piala Eropa 1996. Inggris yang kala itu menjadi tuan rumah unggul cepat berkat gol Alan Shearer (3). Jerman membalas lewat Stefan Kuntz (16). Inggris lagi-lagi kalah setelah sepakan Gareth Southgate gagal membuahkan hasil.
Tak pelak adu penalti memang menjadi salah satu ketakutan Inggris. Selain dua kali kalah oleh Jerman, Inggris kalah oleh Argentina (babak 16 besar Piala Dunia 1998) dan dua kali kalah oleh Portugal (perempat final Piala Eropa 2004 serta Piala Dunia 2006).
Rekor buruk ini rupanya disadari oleh pelatih Fabio Capello. Dalam beberapa latihan terakhir, ia selalu mengakhiri sesi latihan dengan melakukan tendangan penalti. Kiper Inggris, David James, menyebutkan, timnya kali ini jauh lebih siap menghadapi adu penalti. "Jika harus melalui adu penalti, ada kesempatan Jerman gagal, jadi kami siap," kata penjaga gawang Portsmouth tersebut.
Pelatih Jerman, Joaquin Loew, mengatakan timnya melakukan hal yang sama. Namun ia mengatakan lebih baik memenangi pertandingan dan menghindari tos-tosan. "Kami akan bertarung di setiap inci lapangan. Kami tak boleh membuat kesalahan," katanya.
Sementara itu, penyerang Inggris, Jerman Defoe, yang mencetak gol tunggal kemenangan atas Slovenia, yakin timnya akan menang. "Semua orang mengingat bahwa Inggris selalu kalah oleh Jerman lewat adu penalti. Tapi ini adalah waktu yang berbeda dan pertandingan yang berbeda," katanya. "Lupakan masa lalu dan berfokus pada malam ini."
REUTERS | FIFA.COM | RAJU FEBRIAN