Penyerang sayap Arjen Robben yang terkenal dengan julukan The Flying Dutchman kembali menampilkan kehebatannya untuk menembus pertahanan Slovakia menit 18. Ia mendapat umpan jauh dari Nigel de Jong. Dengan ciri khasnya yang terkenal, yaitu menggiring bola dengan kaki kirinya secara diagonal di depan kotak penalti lawan untuk mendapatkan celah, sebelum menembaknya ke dalam gawang kiper Jan Mucha.
Ini gol pertama bintang Bayern Muenchen di Piala Dunia 2010 tersebut dalam dua kali penampilannya. Pemain kidal berusia 26 tahun mendapat dispensasi dari pelatih Bert van Marwijk untuk datang belakangan ke Afrika Selatan buat menyembuhkan cedera pergelangan kaki kirinya.
"Sungguh menyenangkan hari ini. Jika anda di Piala Dunia seharusnya itu menyenangkan. Kami tidak menampilan permainan terbaik hari ini tapi terpenting bahwa kami melaju,” kata Robben yang diganti di babak kedua. “Ini hanya tiga pekan setelah cedera. Tak banyak waktu. Hari ini saya merasa baik, mungkin belum 100 persen tapi rasanya nyaman,” Robben melanjutkan.
Robben absen di dua pertandingan awal sebelum masuk sebagai pemain pengganti menit 73 melawan Kamerun dan tembakan silangnya yang membentur gawang membuat Klaas Jan Huntelaar bisa membobol gawang tim Afrika itu untuk menang 2-1.
Yang juga bermain gemilang dari skuad Oranye adalah kiper Marten Stekelenburg dan gelandang serang Dirk Kuyt. Kiper Ajax Amsterdam itu minimal menahan tembakan pemain Slovakia dari jarak dekat dua kali sebelum ia kebobolan pertama kali di Afrika Selatan dari tendangan penalti Robert Vittek dalam injury time.
Adapun pekerja keras, Kuyt, berhasil memenangi perebutan bola dari umpan terobosan dengan kiper Mucha, sebelum memberikan umpan matang kepada Wesley Sneijder untuk membobol gawang Slovakia kedua kalinya menit 84.
"Saya salut dengan tindakan Kuyt yang mengoper bola dalam proses gol kedua Belanda. Banyak pemain justru akan mencoba menembak bola jika berada dalam posisi Kuyt. Tapi Kuyt ternyata tak egois dan masih melihat Sneijder. Permainan yang cerdas," kata mantan pemain nasional Skotlandia, Pat Nevin.
Dengan memainkan pola 4-2-3-1, Belanda mengandalkan serangan dari dua pemain sayapnya, Kuyt dan Robben. Slovakia membuka serangan lebih dulu melalui tembakan keras Erik Jendrisek dari luar kotak penalti. Namun bola tembakannya melayang di atas mistar gawang Belanda yang dikawal Maarten Stekelenburg.
Robben yang beroperasi di sayap kanan selalu mendapatkan pengawalan ketat dari dua pemain belakang Slovenia. Hal itu membuat Sneijder dan Robin Van Persie menjadi lebih terbuka. Tiga percobaan mencetak gol dari para penyerang Belanda, dua diantaranya oleh Van Persie, belum membuahkan hasil.
Belanda mulai mendominasi pertandingan setelah Robben mencetak gol. Serangan Slovenia selalu berhasil dipatahkan oleh lini tengah Belanda. Vittek pun seperti menemui tembok besar saat harus menghadapi pertahanan Oranye yang dipimpin oleh kapten Giovanni van Bronckhorst.
Belanda bermain lebih baik dari penyisihan. Tapi, legenda mereka, Johan Cruyff, tak menyanjung mereka dan justru memuji Cile sebagai tim paling atraktif di Afrika Selatan. FIFA|REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA | PRASETYO