“Saya berusaha untuk tak menunjukkan reaksi apa pun kepada wasit dan hanya berkonsentrasi pada apa yang terjadi,” kata Neuer. “Saya menyadari bola telah melewati garis gawang dan saya pikir cara saya menangkap bola dengan cepat dan membawanya keluar telah mengelabui wasit bahwa itu bukan gol.
“Kemudian saya melihat tayang ulang di televisi di ruangan tes doping dan menyaksikan apa yang sebenarnya tejadi. Dan benar, bola itu telah melewati garis gawang. Itu seharusnya jadi gol buat Inggris. Barangkali, (lewatnya) sekitar dua meter.”
Saat insiden itu terjadi, Inggris masih tertinggal 1-2, dan situasinya mungkin berbeda jika tembakan Lampard itu dinyatakan sebagai sebuah gol sehingga kedudukan imbang 2-2.
“Saya pikir ini saatnya (untuk penggunaan teknologi video),” kata Lampard. “Semua orang bisa melihatnya sebagai gol yang mungkin membuat kami imbang saat turun minum.
“Saya tak akan berkata bahwa inilah alasan kenapa kami tersingkir,” kata Lampard. “Tapi, jika kedudukan menjadi 2-2 dan kami masih bisa bermain di babak kedua pertandingannya mungkin berbeda.”
Sementara itu kapten Inggris Steven Gerrard menyalahkan hakim garis Mauricio Espinosa karena tertinggal jauh di tengah lapangan saat Lampard melepaskan tembakan.
“Ketika kita tetringgal 2-0 dan membalas 1 gol, kita meraih kembali kepercayaan diri,” kata said Gerrard. “Tapi, kemudian kita melihat bola memantul melewati garis gawang dan hakim garis tertinggal 20 meter dari tempat kejadian, itu sangat mengecewakan.
“FIFA harus mengamati itu. Saya bukan seorang pakar. Saya tak tahu apakah teknologi garis gawang merupakan jawabannya.
“Tapi teknologi garis gawang mungkin membuat kedudukan itu jadi imbang 2-2 dan memberikan kami kepercayaan diri untuk mengalahkan Jerman. Tapi, merupakan kebohongan buat saya untuk berdiri di sini dan bilang itulah penyebab kekalahan kami.”
DAILYMAIL | A. RIJAL