Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saatnya Teknologi Dilibatkan  

image-gnews
AP/Alessandra Tarantino
AP/Alessandra Tarantino
Iklan
TEMPO Interaktif, Salah satu momen paling kontroversial sejauh Piala Dunia 2010 Afrika Selatan digelar terjadi dalam pertandingan antara Jerman dan Inggris. Sebuah tendangan keras Frank Lampard pada menit ke-38 membentur mistar gawang. Bola, melalui tayangan ulang di televisi, terlihat jelas melewati garis gawang yang dijaga kiper Jerman, Manuel Neuer, sebelum memantul kembali keluar.

Saat itu wasit Jorge Larrionda maupun hakim garis Mauricio Espinosa, keduanya dari Uruguay, meyakini bahwa bola belum melewati garis gawang. Baik Larrionda maupun Espinosa memang tidak berada dalam posisi yang tepat untuk melihat dengan jelas apakah bola sudah berada di dalam gawang atau tidak. Permainan dilanjutkan. Inggris akhirnya tersingkir setelah kalah 1-4 dalam putaran kedua itu.

Empat puluh empat tahun lalu, ketika Inggris dan Jerman bertemu di final Piala Dunia 1966, tembakan keras Geoff Hurst dinyatakan masuk oleh hakim garis asal Azerbaijan, Tofik Bakhramov. Peristiwanya mirip seperti yang terjadi dalam pertandingan di Bloemfontein pada Minggu malam itu. Keputusan tersebut menjadi sangat penting, sebab kedua tim dalam posisi imbang 2-2 dan pertandingan berlangsung dalam babak perpanjangan waktu.

Jerman ngotot bahwa bola tembakan Hurst tidak pernah melewati garis gawang. Tapi wasit berpendapat lain. Pembuktian secara ilmiah, termasuk penggunaan satelit, pun diajukan untuk mengklarifikasi apakah benar terjadi gol atau tidak. Tapi hingga kini, gol kontroversial itu tak pernah benar-benar diuji kebenarannya. Inggris akhirnya menjadi juara dunia dengan membungkam Jerman 4-2.

Keputusan lainnya yang dianggap kontroversial dalam Piala Dunia kali ini adalah ketika wasit asal Mali, Koman Coulibaly, menganulir gol Amerika Serikat yang dicetak Maurice Edu pada menit ke-86. Coulibaly yakin bahwa Edu telah berada dalam posisi offside sebelum menceploskan bola ke gawang Slovenia. Padahal gol itu bisa mengantar Amerika meraih angka penuh dalam pertandingan yang berakhir 2-2 di Stadion Ellis Park, Johannsesburg, tersebut. Dalam tayangan ulang di televisi, Edu jelas terlihat tidak terjebak offside.

Keputusan wasit yang kontroversial memang menjadi bagian dari pertandingan sepak bola itu sendiri. Tapi para pemain rupanya sudah merasa cukup bersabar dengan keputusan wasit, yang sering kali merugikan. Sebelum Piala Dunia di Afrika Selatan berlangsung, para pemain meminta Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) membawa teknologi ke lapangan hijau. Tujuannya agar ada alat bukti jika terjadi gol kontroversial, seperti yang terjadi dalam laga Inggris melawan Jerman.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan Persatuan Pemain Internasional (FIFpro), 90 persen pemain profesional yang menjadi responden menyatakan setuju diterapkannya teknologi untuk memantau apakah terjadi gol atau tidak ketika terjadi perselisihan antara wasit dan para pemain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perusahaan alat olahraga asal Jerman, Adidas, sebenarnya pernah memperkenalkan teknologi yang memungkinkan untuk memantau pergerakan bola di lapangan. Teknologi itu adalah membenamkan microchip di dalam bola. Ke mana pun bola menggelinding, akan terdeteksi oleh sensor yang berada di pinggir lapangan, termasuk ketika melewati garis gawang. Data yang direkam langsung dikirim ke jam tangan khusus yang digunakan oleh wasit.

Selain teknologi microchip yang ditaruh di dalam bola, ada pilihan lain untuk merekam jalannya bola di lapangan, yakni dengan menggunakan sistem Hawk-Eye. Sistem yang sepenuhnya mengandalkan kamera yang terhubung dengan komputer ini telah digunakan dalam pertandingan tenis internasional. Jika pemain dan wasit silang pendapat soal apakah bola masuk dalam bidang permainan atau tidak, rekaman Hawk-Eye menjadi solusi pemecahannya.

Presiden FIFA Sepp Blatter mengakui bahwa apa yang disajikan teknologi semacam itu cukup akurat. Tapi ia berpendapat penggunaan teknologi dalam pertandingan sepak bola dapat mengacaukan keindahan jalannya pertandingan. FIFA pernah menerapkan teknologi ini dalam turnamen junior, namun kemudian tak pernah dibahas lebih jauh. Malah ada usulan untuk menambah dua asisten wasit.

Keinginan untuk digunakannya teknologi di lapangan kembali menguat menjelang Piala Dunia kali ini. Namun, dalam pertemuan International Football Association Board (IFAB) di Zurich, Swiss, pada 6 Maret lalu, usulan itu ditolak. "Pintu telah ditutup. Usulan untuk menggunakan teknologi dalam pertandingan sepak bola ditolak," kata Jerome Valcke, Sekretaris Jenderal FIFA, seusai pertemuan itu.

Alasan penolakan, kata Valcke, lantaran unsur utama dalam permainan sepak bola adalah manusia, yakni pemain dan wasit. Namun, ketika wasit gagal mengambil keputusan yang adil dan benar, mungkin sudah saatnya penerapan teknologi mutakhir diadopsi dalam pertandingan sepak bola. Tujuannya, agar gol kontroversial Lampard atau Hurst benar-benar dapat diputuskan secara benar.


GUARDIAN | CNN | DAILYSCIENCE | FIRMAN ATMAKUSUMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.