Peluang keempat tim tampil di final terbuka karena tidak akan saling bertemu pada 8 besar. Laga perempat final akan digelar pada Jumat (2/7) ketika Belanda akan menantang Brasil,yang telah mengantongi lima gelar juara di Port Elizaveth dan uruguay akan berhadapan dengan satu-satunya wakil Afrika Ghana di Soccer City, Johannesburg.
Setelah itu, giliran Argentina dan Jerman akan saling unjuk gigi di Green Poin Stadium, Cape Town. Pada laga lainnya Paraguay yang lolos setelah menaklukkan Jepang lewat adu penalti yang berakhir 5-3 akan meladeni permainan juara Eropa 2008 Spanyol di Ellis Park, Johannesburg.
Cile, tim kelima Amerika Selatan yang tampil di Afsel, tersingkir setelah ditaklukkan Brasil 3-0 di 16 besar. “Kami terus berlatih optimal dan kami sedang bermain di Piala Dunia. Kami optimistis bisa lolos ke babak semi final untuk memberikan kebahagiaan bagi warga uruguay,” sebut ujung tombak Uruguay, Diego Forlan mengomentari peluang timnya menembus empat besar.
“Kami akan membawa nama sepak bola Uruuguay di tempat tertinggi,” striker Atletico madrid itu menjelaskan.
Pemain bintang
Forlan, bersama bintang Argentina Lionel Messi dan Kaka (Brasil) mewakili generasi pemain bintang yang tampil di liga sepak bola terbaik Eropa. Ketiganya kini sedang mengukir nama masing-masing di Afrika Selatan.
Kekuatan tim-tim Eropa sendiri memudar di Afrika Selatan kali ini. Tersingkirnya juara bertahan Italia an runner up Prancis serta Inggris dan Portugal menambah besar peluang bagi wakil-wakil Amerika Selatan untuk saling bertemu di final.
Ghana, bisa melaju ke perempat final setelah lima tim Afrika dipaksa menyerah di penyisihan grup. Dalam hal rekor, tim-tim Amerika Selatan berpeluang mencatat rekor jika tiga di antaranya bisa lolos ke semi final. Hanya dua kali dalam 80 tahun dua tim Amsel tampil di final melawan sesamanya: di Piala Dunia 1930 dan 1950 yang dimenangkan keduanya oleh Uruguay.
Buat Uruguay ini merupakan mimpi besar bisa bersanding bersama empat raksasa Amerika Selatan lainnya di peringkat tim versi FIFA. Terakhir tim ini merengkuh posisi terbaik pada 1970.
Argentina sendiri belum pernah lolos ke final sejak Piala Dunia 1990. Empat tahun lalu perjalanan Albiceleste terhenti di tangan tuan rumah Jerman pada babak perempat final, lawan yang akan dihadapi pada sabtu besok.
Perbedaan utamanya adalah kali ini tempatnya netral. Argentina akan memerlukan inspirasi rekor sempurna empat kemenangannya di penyisihan dan 16 besar untuk meladeni permainan Panser Muda yang lolos setelah mempermalukan Inggris 4-1. “Performa Argentina bertambah kuat setelah bermain pada beberapa pertandingan. Kami menderita ketika tidak menguasai bola. Namun kami dalam keadaan oke. Argentina sedang membidik hal besar,” sesumbar Carlos Tevez.
Di lain pihak, Brasil difavoritkan akan meraih gelar keenamnya pada 11 Juli mendatang. Demonstrasi kecepatan ditambah efisiensi dalam bermain ketika menghancurkan Cile 3-0, memupus keraguan akan performa tim yang sempat tampil tidak meyakinkan pada dua laga pertama penyisihan grup. “Seluruh orang yang ada di tim sedang melakukan pekerjaannya untuk memenangkan gelar keenam Piala Dunia,” tegas bek kanan Brasil Maicon.
Dilihat dari prestasi Brasil memang berada pada garda terdepan. Tim ini belum pernah absen sepanjang 19 pagelaran Piala Dunia. Argentina dan Uruguay baru dua kali meraih juara dan Paraguay mencatatkan sejarah dengan lolos untuk pertama kalinya ke perempat final.
MIAMIHERALD | BAGUS WIJANARKO