Kritik Cruyff disampaikan setelah melihat pendekatan prgamatis Carlos Dunga di timnya. Mantan kapten Selecao di Piala Dunia 1994 itu lebih mementingkan pendekatan bertahan ketimbang permainan indah yang selama ini dianut tim Samba.
Meski menang meyakinkan 3-0 dari Cile di 16 besar untuk bertemu Belanda, Cruyff tak terkesan melihat permainan Brasil. Ia menegaskan performa Lucio dan kawan-kawan tak beda dengan tim lainnya yang tampil di Afrika Selatan.
“Saya tidak akan pernah membeli tiket untuk menonton pertandingan tim Brasil. Kemana permainan indah yang biasa diperagakan Brasil di Piala Dunia kali ini?” ketus Cruyff, Rabu (30/6).
“Saya melihat tim Brasil saat ini dan ingat pemain-pemain seperti Gerson, Tostao, Falcao, Zico atau Socrates. Sekarang saya hanya melihat permainan Gilberto, Felipe Melo, Michel Bastos, dan Julio Baptista,” papar Cruyff.
“Di mana magis Brasil? Saya bisa mengerti mengapa Dunga memilih para pemainnya namun di mana pengatur serangan atau keterampilan menggoreng bola di lini tengah? Saya tidak berpikir ada penonton yang ingin menonton permainan mereka,” Cruyff menambahkan.
Brasil, menurut Cruyff perlu lebih bermain dengan intensitas lebih. “Lebih menggigit di lapangan karena mereka bukan tim spesial, mereka seperti tim lainnya di Piala Dunia kali ini,” tegasnya.
“Fans selalu ingin menikmati permainan Brasil, menikmati fantasi mereka di Piala Dunia. Namun mereka belum mendapatkannya pada musim panas ini,” jelas Cruyff.
Cruyff mengakui jika Brasil dihuni banyak pemain bertalenta. Namun menurutnya mereka bermain lebih bertahan dan kurang menghibur. “Ini memalukan bagi fans dan turnamen. Mereka adalah tim yang ingin dilihat orang-orang,” katanya.
Belanda akan menghadapi Brasil di Port Elizabeth pada Jumat (2/7) untuk memperebutkan tiket semi final.
!-- @page { size: 21.59cm 27.94cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->KICK OFF | BAGUS WIJANARKO