Ia menuding Argentina tak punya rasa hormat terhadap wasit dan tim lawan dan mengingatkan rekan-rekannya agar tak mudah terperovokasi saat kedua tim saling berhadapan nanti.
Jerman menyingkirkan Argentina lewat adu penalti pada perempat final empat tahun lalu dan seusai pertandingan para pemain kedua tim termasuk para ofisial terlibat dalam perkelahian.
“Adu penalti itu masih ada dalam ingatan kami, tapi yang lebih kami ingat adalah kejadian seusai pertandingan,” kata Schweinsteiger, Rabu (30/6). “Kami harus tetap tenang dan tak mudah terprovokasi dan saya harap wasit akan sangat siaga.
Schweinsteiger adalah anggota skuad Jerman yang mengalahkan Argentina dalam adu penalti tersebut.
“Kita bisa melihat kelakuan mereka pada akhir babak pertama melawan Meksiko (di 16 Besar). Jika kita lihat bahasa tubuh mereka dan cara mereka berusaha mempengaruhi wasit, mereka tak punya rasa hormat. Itu sudah menjadi mentalitas dan karakter mereka dan kami harus bisa menyesuaikan diri.”
Para pemain Meksiko dan Argentina terlibat pertengkaran saat memasuki ruang ganti di akhir babak pertama. Para pemain Meksiko merasa kesal lantaran wasit mengesahkan gol pertama Argentina yang dicetak Carlos Tevez yang sudah offside.
Schweinsteiger juga menuding para fans Argentina yang suka menduduki sektor fans lawan di dalam stadion dan menolak untuk pindah. Tak jelas dari mana ia mendapat bukti itu.
Jerman dan Argentina memang punya sejarah rivalitas yang sangat kental di Piala Dunia. Selain pertemuan di perempat final 2006, kedua tim juga pernah saling berhadapan di final 1986 dan 1990.
Final yang pertama di Meksiko dimenangi Argentina dan Jerman membalasnya dengan memenangi final empat tahun kemudian di Italia.
Terlepas dari pandangan miringnya tentang karakter tim Argentina, Schweinsteiger tetap memuji skuad yang kini ditangani Diego Maradona itu dan menyebut mereka lebih baik daripada tim yang dikalahkan Jerman empat tahun silam.
Salah seorang pemain Argentina yang menarik perhatian Schweinsteiger adalah gelandang veteran Juan Sebastian Veron.
“Ia telah bermain sangat kuat di sini (Afrika Selatan), saya merasa terkesan,” kata Schweinsteiger.
Schweinsteiger juga memuji bintang Argentina Lionel Messi dengan mengatakan Jerman akan membutuhkan upaya kolektif untuk menghentikannya.
“Tim-tim lain juga telah melakukan itu. Ia belum mencetak gol dan kami ingin membiarkannya tetap seperti itu,” kata Schweinsteiger, yang telah 78 kali memperkuat Jerman meski usianya baru 25 tahun.
“Kami akan menemukan taktik yang tepat untuk melukai Argentina meski kami tahu betapa kuatnya mereka. Pada level seperti ini, kita tak boleh melakukan kesalahan, hal-hal kecil lah yang menentukan hasil pertandingan.”
AP | A. RIJAL