Uruguay pernah dua kali memenangi Piala Dunia, 1930 dan 1950, tapi ini penampilan pertama La Celeste di perempat final dalam 40 tahun terakhir.
“Apa yang terjadi pada kami sekarang ada sesuatu yang telah kami impikan,” kata Tabarez, Kamis (1/7). “Para pemain ini sangat ingin terus melaju.
“Jika kami menang (Jumat ini), tim-tim (Uruguay) sebelumnya yang bisa melebihi kami hanya mereka yang pernah jadi juara. Itulah sebabnya pertandingan ini sangat penting dari segi sejarah.”
Uruguay akan melakukan dua perubahan dari tim yang mengalahkan Korea Selatan di 16 Besar yaitu Mauricio Victorino menggantikan Diego Godin yang cedera di pertahanan dan Alvaro Fernandez menggeser Alvaro Pereira di lini tengah.
Pemenang dari partai ini akan berhadapan dengan Brasil atau Belanda di semifinal.
Seluruh anggota skuad Uruguay berlatih di Soccer City di Johannesburg Kamis. Hanya Godin yang berlatih terpisah.
Beberapa pemain tampak saling mengambil gambar saat menunggu lampu stadion dinyalakan. Mereka tertawa-tawa dan bercanda saat melakukan pemanasan dan latihan dengan bola.
“Anda bisa lihat para pemain saya,” kata Tabarez. “Anda tak akan berpikir ini menjelang pereempat final Piala Dunia.
“Memang ada sedikit tekanan, tapi tak berlebihan karena itu bakal berdampak negatif.”
Tabarez mengatakan hanya sedikit negara yang bisa menyamai semangat Uruguay dalam sepakbola atau sejarah mereka di Piala Dunia.
“Sudah sangat lama negara kami tak pernah meraih gelar di turnamen besar, tapi kami tak pernah kekurangan kebudayaan sepakbola yang hebat,” ujar Tabarez. “Mainan terpenting yang diterima seorang bocah lelaki sebagai kado Natal adalah bola sepak. Identitas seperti ini penting dan diturunkan dari generasi ke generasi.”
Tabarez mengatakan timnya tak boleh terlalu mengandalkan Diego Forlan, Luis Suarez dan Edinson Cavani di lini depan.
“Faktor utama adalah individu pemain dan potensi mereka,” kata Tabarez. “(Para penyerang) telah menunjukkan mereka puna potensi besar, tapi mereka tak memikul tanggung jawab lebih dan kami tak menuntut sesuatu yang istimewa dari mereka.
“Kmai menuntut banyak dari semua pemain. Jika kami ingin mimpi kami jadi kenyataan, kami harus bermain sangat baik.”
Tabarez kemudian menegaskan Ghana bukan lawan enteng meski berada 15 tingkat di bawah Uruguay dalam ranking FIFA.
“Ghana adalah negara yang kian mendekati elit sepakbola,” katanya. “Mereka punya pmain-pemain muda dengan banyak pengalaman. … Mereka bisa menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke semfiinal. Jadi, secara motivasi, saya pikir Ghana akan sangat kuat.”
REUTERS | A. RIJAL