Warga Jepang tampaknya cukup puas dengan prestasi tim nasionalnya yang berhasil melaju ke babak 16 Besar dan berjuang keras hingga melalui adu penalti. Gubernur Prefektur Wakayama, wilayah asal Komano, bahkan akan memberikan sebuah medali penghargaan atas usaha keras pemain itu bertanding untuk tim Jepang di Afrika Selatan.
"Kami ingin memberikan medali penghargaan untuknya karena ia berjuang bersama tim yang membangkitkan impian dan semangat masyarakat Jepang," ujar Gubernur Yoshinobu Nisaka Wakayama yang ikut menonton pertandingan hingga adu penalti itu bersama ibu Komano dan masyarakat.
Medali penghargaan itu bakal menjadi hiburan dan penyemangat bagi Komano yang memang tampak terpukul setelah melakukan eksekusi penalti ke gawang Paraguay. "Aku terus-menerus melihat ke bawah, menyesal sekali. Tapi rekan-rekan setim terus menghiburku," kata Komano. "Tulio (bek Jepang) memberitahuku bahwa ia juga bisa gagal dalam penanti. Setidaknya kini aku bisa pulang dengan kepala tegak."
Pertandingan antara Jepang dan Paraguay memang berjalan sangat ketat. Kedua tim memperebutkan tiket lolos ke perempat final untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mereka. Namun kedua tim gagal mencetak gol di 90 menit waktu normal dan 30 menit perpanjangan waktu sehingga harus melakoni adu penalti pertama sepanjang Piala Dunia 2010 kali ini.
Jepang gagal mencetak sejarah lolos pertama kali ke perempat final setelah tendangan penalti Komano, mengenai mistar gawang. Tiga pemain lainnya, Yasuhito Endo, Makoto Hasebe, dan Keisuki Honda, berhasil melakukan tugasnya. Sedangkan kelima penendang Paraguay, Edgar Baretto, Lucas Barrios, Cristian Roveros, Nelson Valdes, dan Oscar Cardozo, melakukan tugasnya dengan baik.
REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA