TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertandingan pertama pada babak perempat final turnamen piala dunia ke-19 malam ini akan mempertemukan, untuk yang ke empat kalinya, dua tim kelas satu dunia. Brasil, juara yang telah lima kali membawa pulang mahkota sepakbola dunia dan berambisi membawa pulang trofi itu untuk yang ke-enam kali, dan Belanda, sang "raja tanpa mahkota".
Kedua raksasa itu sudah tiga kali bertemu di ajang resmi FIFA sejak 1974 di mana Belanda hanya menang satu kali dan Brasil dua kali, salah satunya ditentukan lewat adu penalti.
Di pertemuan ke-empat malam ini, Peter Staunton dari Goal.com sangat yakin bahwa Brasil akan memperpanjang rekor kemenangannya atas Belanda karena lima alasan:
1. Pengawalan 'VIP' atas Arjen Robben
Michel Bastos tampaknya akan ditugaskan mengawal andalan Belanda itu tapi Bastos akan dilapis oleh banyak rekannya termasuk sang komandan, Lucio.
Tapi sebelum Robben bisa mencapai Lucio, dia harus melewati Gilberto Silva Felipe Melo atau Josue.
2. Pertahanan Kuat
Sejauh ini Brasil baru kebobolan dua, semua terjadi dalam kondisi Brasil 'agak lengah' dan sudah memimpin. Dan, saah satu yang cukup penting, lini belakang Brasil sudah teruji dalam pertandingan melawan Cile yang punya pola serangan tajam.
Belanda juga baru kebobolan dua gol namun tidak satu pun dari dua tim yang membobol gawang Marteen Stekelenburg, Kamerun dan Slovakia menyerang seperti Cile.
3. Dominasi Sayap
Brasil punya Daniel Alves yang punya kecepatan lebih baik dibanding Giovanni van Bronckhorst dan Robinho yang bermain agak ke tengah akan ditunggu oleh van Bommel yang selisih usianya saat ini sekitar enam tahun.
Walaupun permainan indah dan kreatif Brasil sudah ditinggalkan, tapi Brasil tetap Brasil. Tim itu akan punya lebih banyak variasi dalam menyerang, dibanding Belanda di tangan van Marwijk yang sudah meninggalkan total football.
4. Penguasaan Bola
Lagi-lagi Brasil. Belanda tidak menunjukkan nafsu menyerang seperti yang pernah dimiliki tim itu dalam empat pertandingan di turnamen kali ini. Sebaliknya Brasil, kini menjadi tim yang lebih ngotot dan tidak terlalu ambil pusing untuk memainkan sepakbola indah sperti yang ditunjukkan saat menundukkan Korea Utara, Ghana, dan Cile.
5. Ancaman Serangan Balik
Ini pun berkat Carlos Dunga. Brasil punya kecepatan lebih dibanding Belanda dalam melakukan serangan balik. Van Marwijk tampak sangat memainkan pola seperti ini dalam empat pertandingan sebelumnya dan dengan Brasil di depan mata mereka, kemungkinan Belanda akan lebih pasif, dan kemampuan serangan balik Brasil pun tidak akan dominan.
Van Marwijk sudah merombak tim atraktif menjadi tim yang membosankan, sedangkan Dunga mengganti gaya meliuk menjadi gaya menggempur.
Dua-duanya keluar dari pakem, siapa yang akan berhasil dengan pakem baru?
GOAL | RONALD