Brasil tampil sebagai favorit dalam laga ini dan mereka sempat unggul lebih dulu di babak pertama lewat gol Robinho.
Tapi, gol bunuh diri Felipe Melo dan gol sundulan Wesley Sneijder di babak kedua membuat Belanda berbalik unggul 2-1. Dan, kartu merah yang kemudian didapat Felipe Melo menutup peluang Brasil untuk bangkit.
"Untuk gol pertama, Julio (Cesar) berada di belakang saya dan saya tak ingat apakah saya yang menyentuh bola atau dia, saya hanya merasakan sakit hati saat melihat bola masuk ke gawang,” kata Felipe Melo tentang gol bunuh dirinya.
"Tentang gol kedua, kami tak seharusnya membiarkan pemain pendek seperti Sneijder menyundul bola dalam kotak penalti."
Tapi, yang membuat pemain berusia 27 tahun ini lebih kecewa adalah kartu merah yang didapatnya.
"Merupakan hal berbeda diusir wasit karena memukul atau meludahi lawan dibanding karena pelanggaran yang wajar. Pelanggaran yang dilakukan Pepe kepada saya (dalam babak penyisihan lawan Portugal), jauh lebih buruk. Semua ini bergantung pada interpretasi wasit dan saya pikir keputusan itu terlalu kejam. Kini berat buat saya untuk menelepon ke rumah atau mendengar putra saya menangis,” keluh Felipe Melo.
"Robben bisa terus bermain. Jika saya bermaksud melukainya, ia pasti sudah keluar lapangan. Saya cukup kuat untuk mematahkan kakinya. Setiap kali disentuh, ia akan melompat atau berguling di lapangan. Saat itu, saya hanya ingin cepat-cepat merebut bola dan memulai serangan balik."
Gelandang Juventus itu kemudian meminta maaf kepada rekan-rekannya dan publik Brasil atas kartu merah yang didapatnya.
"Sulit mempercayai bahwa tim seperti ini gagal memenangi gelar bergengsi ini (Piala Dunia). Barangkali, ini tim yang paling kompak yang pernah dimiliki Selecao. Semua pemain fokus bekerja dengan penuh komitmen.
"Kami sempat memperoleh peluang di babak pertama untuk mencetak dua atau tiga gol. Saya meminta maaf kepada para fans Brasil atas eliminasi ini. Kami ingin jadi juara. Barangkali, ini tahun etrberat dalam karier saya karena di Juventus pun kami tak mencapai target."
Playmaker Ricardo Kaka mengungkapkan perasaan yang tak berbeda dengan Felipe Melo.
"Kami merasa kekalahan ini keterlaluan. Tak ada yang bisa merasakannya lebih daripada para pemain. Piala Dunia memang seperti ini: harapan besar diciptakan,” kata Kaka.
"Kini, kami harus menunggu empat tahun lagi untuk Piala Dunia berikutnya. Saya tak tahu apa yang akan terjadi kemudian, saya tak tahu apakah saya akan kembali berlaga di Piala Dunia berikutnya. Saya telah berjuang keras untuk Piala Dunia ini.
"Saya sangat menginginkannya dan saya ingin berjuang untuk merebut Piala Dunia keenam. Beberapa kali saya berpikir, saya tak akan bisa ke Piala Dunia ini karena cedera saya. Tapi, rekan-rekan setim telah memberi saya kekuatan dan dukungan untuk bisa berada di sini.
"Saya punya ikatan kuat dengan Selecao. Ini adalah momen paling menyedihkan buat saya di Selecao. Empat tahun dari sekarang masih terlalu jauh untuk mulai berencana. Ini momen untuk merenungkan banyak hal dalam kehidupan dan karier saya.
"Saya tahu kesakitan yang dirasakan para fans."
GOAL | A. RIJAL