TEMPO Interaktif, Johannesburg: Pelatih Ghana Milovan Rajevac bermurah hati mengomentari kekalahan Ghana yang tersingkir dari Piala Dunia Afrika Selatan dengan cara memilukan: kalah 4-2 dari Uruguay dalam adu penalti di Johannesburg.
Pelanggaran Luis Suarez dengan menahan bola dengan tangannya pada detik terakhir perpanjangan waktu memberi Asamoah Gyan peluang untuk menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semi final di Piala Dunia. Namun tendangan gelandang serang itu hanya mengenai tiang gawang kiper Uruguay Fernando Muslera pada kedudukan 1-1.
Pertandingan pun diselesaikan dengan tos-tosan. Meski Gyan sukses menjadi algojo pertama, namun tembakan John Mensah dan Dominic Adiyiah mampu dimentahkan Muslera.
Namun, Rajevac bersikap pragamtis meski Suarez dikartu merah dan performa Gyan yang mengecewakan. “Tidak ada kata-kata untuk mencurahkan apa yang kami rasakan saat ini. Sepak bola adalah olahraga yang tidak adil namun saya mengucapkan selamat kepada Uruguay, mereka beruntung. Yang bisa saya katakan itulah sepak bola,” keluh Rajevac.
“Pada akhirnya kami mempunyai peluang untuk membuka sejarah lolos ke semi final. Kami mempunyai peluang emas mencetak gol lewat penalti namun gagal. Lawan mempunyai keuntungan psikologis dalam adu tos-tosan. Semuanya berjalan terlalu cepat,” Taveac menambahkan.
Ghana, menurut Rajevac mendapatkan dukungan besar. Ia bahkan mengklaim perjalanan timnya seperti cerita-cerita dongeng yang berakhir dengan kemenangan. “Namun saya ingin mengucapkan selamat kepada Uruguay yang lolos ke semi final,” ujarnya.
“Saya sangat bangga. Kami bisa untuk meraih hasil besar dan seluruh Afrika mendukung kami. Kami tidak layak untuk kalah seperti ini. Ini sulit untuk membicarakan kekalahan saat ini. Kami hanya tidak beruntung itu saja yang bisa saya katakan,” pungkas Rajevac.
SOCCERNET | BAGUS WIJANARKO