Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muchas Gracias, Spanyol-Paraguay

image-gnews
Pemain Paraguay merayakan kemenangan 2-0 melawan Slovakia di group F. (AP Photo/Luca Bruno)
Pemain Paraguay merayakan kemenangan 2-0 melawan Slovakia di group F. (AP Photo/Luca Bruno)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat ratus tujuh puluh tiga tahun lalu, Spanyol sudah bertemu dengan Paraguay, sebelum mereka terlibat dalam pertarungan sepak bola dalam perempat final Piala Dunia di Stadion Ellis Park, Johannesburg, hari ini.

Adalah penjelajah dari Spanyol, Juan de Salazar de Espinosa, yang menjadi orang Eropa pertama yang datang ke kawasan di jantung Benua Amerika itu. Espinosa datang ke Kota Asuncion, kini ibu kota Paraguay. Kota ini kemudian menjadi pusat pemerintahan kolonial Spanyol di sana. Penjajahan itu berlangsung sampai Paraguay merebut kemerdekaan dari pemerintah administratif Spanyol pada 15 Mei 1811.

Masa lalu itu yang membuat Paraguay punya dua bahasa resmi, yaitu Guarani dan Spanyol. Karena itu, pengatur permainan Spanyol, Andres Iniesta, tak akan lagi leluasa berbicara lantang di lapangan untuk memberikan "instruksi khusus" kepada rekan-rekannya dalam bahasa Spanyol. Sebab, Roque Santa Cruz, penyerang Paraguay yang terpilih sebagai pemain terseksi di Piala Dunia 2006, dan rekan-rekannya akan sangat mengerti maksud dari musuhnya.

Ratusan tahun sudah membentang, tapi posisi Iniesta dan kawan-kawan di hadapan Cruz Cs masih tak beda jauh. Spanyol datang dengan posisi yang kuat, peringkat ketiga dunia versi otoritas sepak bola dunia (FIFA), sedangkan Paraguay jauh di bawah, urutan ke-31.

Pencinta sepak bola pasti dengan baik mengenal nama Iniesta, Xavi Hernandes, Fernando Torres, Sergio Ramos, Xabi Alonso, atau Iker Casillas. Merekalah para selebritas sepak bola saat ini di klub-klub Eropa yang menjadi jantung industri sepak bola dunia, seperti Barcelona, Real Madrid, dan Liverpool.

Tapi Justo Villar, kiper Paraguay, yang menjadi kapten? Kita mungkin harus cukup bekerja keras untuk membuka kepustakaan dan mencari tahu klub yang dibela oleh Villar. Yang sudah terkenal adalah Roque Santa Cruz, yang sempat bermain di Bayern Muenchen, sebelum menjadi spesialis pemain cadangan di Manchester City.

Pentas teater sepak bola di Ellis Park hari ini tak ubahnya sebuah cermin yang sedikit merefleksikan sejarah pertemuan kedua negara. Si dominan melawan sang minoritas. Nyaris tak ada yang menjagokan Paraguay. Kalau bukan Brasil, Argentina, atau Uruguay, legenda sepak bola, Johan Cruyff, lebih senang menyanjung Cile sebagai wakil dari Amerika Latin itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi dalam pertandingan sepak bola tidak cuma melulu soal kecakapan teknik. Semangat juang yang didukung dengan fisik dan kekompakan yang sangat kuat juga turut berperan.
Atas nama rasa nasional yang kuat, Cruz dan kawan-kawan bisa seperti para pastor Jesuit yang memimpin komunitas bersenjata Indian di Paraguay melawan jenderal dari Spanyol yang membawa perintah dari Roma seperti tecermin dalam karya Frizt Hocwalder asal Austria yang berjudul Das Heilige Experiment atau The Strong Are Lonely pada 1943. Karya itu kemudian diterjemahkan dan dipentaskan dengan judul Paraguay Tercinta oleh mendiang Rendra di Yogyakarta pada 1963.

Di luar urusan peperangan sepak bola, terbayang bagaimana menariknya orang-orang Paraguay. Seorang model pakaian dalam terkenal, Larissa Riquelme, misalnya, sudah bernazar ingin berlari telanjang jika Cruz cs terus melaju di Piala Dunia.
Saya pernah berkenalan dengan sejumlah wanita yang hangat dan terbuka seperti Larissa di Barcelona 1992 dalam Olimpiade Musim Panas. Mereka tak segan-segan mengecup pipi kita jika merasa sudah bersahabat. Saya tak tahu apakah ia wanita Spanyol, Barcelona--mereka suka membedakan identitas dengan pemerintahan pusat--atau wanita Latin.

Yang jelas, setelah berkunjung ke Frankfurt yang "dingin dan serba putih", saya menemukan kehangatan serta keramahan dari mereka yang berambut hitam, kulit sedikit cokelat, dan kuning langsat yang mendominasi lalu-lalang di La Rambla, pedestrian yang terkenal di ibu kota Catalan itu. "Muchas gracias," hanya itu yang bisa saya ucapkan kepada mereka sambil menyeruput horchata, minuman seperti susu yang ada di Spanyol maupun Paraguay.

Hari Prasetyo, Wartawan Tempo

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.