Menurut kapten Jerman saat menyabet Piala Dunia 1990 itu, pergerakan Ballack yang selalu jadi figur sentral di lini tengah, membuat ritme pertandingan jadi lambat. 'Itu tidak cocok dengan mental tim yang diisi pemain muda," ujarnya. Kecepatan serangan Panser terlihat jelas saat membantai Inggris 4-1 di babak pertama knock-out Ahad lalu.
Gelandang 34 tahun itu, Matthaeus melanjutkan, juga membuat pemain lain menumpukan semua beban tim ke sang kapten. "Sekarang, semua pemain berbagi tanggung jawab," katanya.
Kehilangan Ballack juga membuat pemain muda berani angkat bicara. Contoh teranyar adalah Bastian Schweinsteiger yang menuding Argentina, lawan mereka di perempat final malam ini, kerap menggunakan taktik kotor.
Walaupun komentar gelandang 26 tahun itu menuai kritik legenda Jerman Franz Beckenbauer, pelatih Joachim Loew membelanya. "Tim kami memiliki kebebasan berbicara," ujarnya.
Ballack sejatinya adalah pilihan utama Loew di lini tengah. Namun cedera engkel yang dideritanya Mei lalu membuyarkan impiannya memimpin pasukan Panser di Afrika Selatan. Dia merelakan ban kapten ke bek sayap Phillip Lahm, 26 tahun. Memperlihatkan dukungan moral, Ballack menyambangi rekan-rekannya di Cape Town kemarin, dan akan terus menemani mereka jika lolos dari hadangan Argentina malam ini.
TELEGRAPH | REZA M