Panser mengejutkan Argentina dengan gol cepat saat pertandingan baru berjalan 3 menit. Gol berawal dari pelanggaran yang dilakukan bek kanan Nicolas Otamendi terhadap Lukas Podolski di sisi kanan pertahanan Argentina.
Gelandang Bastian Schweinsteiger mengambil tendangan bebas dan disambut Thomas Mueller dengan sundulan terarah yang tidak dapat dijangkau kiper Sergio Romero. Gol ini menjatuhkan mental Albiceleste karena merupakan kali pertama mereka tertinggal selama lima pertandingan di Piala Dunia 2010. Akibatnya anak-anak asuh Diego Maradona ini emosi sepanjang babak pertama.
Di pertandingan yang berlangsung di Stadion Green Point ini, Argentina mengusung formasi 4-3-1-2, dengan Lionel Messi di "posisi bebas" di belakang tombak kembar Carlos Tevez dan Gonzalo Higuain. Sementara Jerman mempertahankan formasi 4-5-1 dengan Miroslav Klose sebagai penyerang tunggal.
Pola itu mengoptimalkan serangan sayap cepat. Mueller di kanan dan Podolski di kiri tidak terkejar oleh barisan pertahanan Argentina. Pelatih Joachim Loew sukses mempelajari pergerakan penyerang-penyerang Argentina dan membuat mereka, termasuk top skorer Higuain, tidak berkutik. Schweinsteiger juga mantap meredam pergerakan ruh serangan Argentina, Messi. Tembok Jerman berhasil membuat penguasaan bola 58 persen yang didapatkan lawan tidak membuahkan peluang berarti.
Usai menggalang pertahanan yang rapat, mereka berubah menyerang dengan cepat. Layaknya blietzkrieg atau serangan kilat pasukan Panser di Perang Dunia II, mereka bisa sekejap mata menempatkan enam pemain di daerah pertahanan lawan, membuat lini belakang Albiceleste terlihat sangat rapuh. Jerman bisa menggandakan keunggulan di menit 24, seandainya tembakan Klose tidak melayang di atas mistar. Kedudukan 0-1 untuk Jerman bertahan hingga babak pertama usai.
Partai antara raksasa Amerika Latin dan Eropa ini menarik perhatian dunia. Selain Kanselir Jerman Angela Merkel, bintang rock Mick Jagger dan aktor Hollywood Leonardo di Caprio juga berada di tribun Green Point.
FIFA | REZA M