Maklum, saat itu Mueller belum dikenal di luar Jerman dan baru membuat debutnya bersama Die Mannschaft pada uji coba yang dimenangi Argentina dengans skor 1-0 itu.
Kini, selang empat bulan kemudian, Maradona sudah mengenal Mueller, bahkan mungkin akan sulit melupakan pemain berusia 20 tahun itu.
Bagaimana tidak, Mueller lah yang mencetak gol pertama Jerman ke gawang Argentina dalam duel perempat final di Green Point Stadium, Sabtu (3/7), untuk membuka jalan skuad Joachim Loew menuju kemenangan telak 4-0.
“Saya senang kami telah menang dan itu lebih daripada sebuah cerita kecil,” kata Mueller.
Sejak aksi impresifnya di Afrika Selatan, hampir pasti tak akan ada lagi penggemar sepakbola yang tak kenal dengan sosok Mueller.
Ia mencetak 2 gol saat Jerman menyingkirkan Inggris di 16 Besar dan telah menjadi inspirasi bagi timnya sebagai pencetak gol sekaligus playmaker dari posisinya di sayap kanan.
Kini, Mueller telah mengoleksi 4 gol dan ikut meramaikan persaingan memperebutkan gelar top skorer yang klasemennya kini dipimpin striker Spanyol David Villa dengan koleksi 5 gol.
Tapi, kiprah Mueller di Afrika Selatan bukan tanpa cacat. Kartu kuning yang diterimanya lantaran handball dalam laga perempat final lawan Argentina adalah kartu kuning yang kedua sehingga ia tak bisa tampil di semifinal melawan Spanyol, Rabu (7/7).
“Gol itu memberikan perasaan hebat buat saya dan kartu kuning itu terasa sebaliknya,” kata Mueller. “Saya hanya berharap tendangan bebas (lantaran ulah handballnya) tak masuk ke gawang. Saya tahu apa yang terjadi bahwa saya akan absen (di semifinal). Itu sempat mengganggu pikiran saya, tapi kemudian pertandingan berlanjut.”
Mueller merayakan kemenangan atas Argentina itu dengan minum bir bersama rekan-rekannya seusai pertandingan. Kini, ia hanya bisa tampil di satu pertandingan lagi di Afrika Selatan dan ia berharap itu adalah partai final dan bukan playoff memperebutkan tempat ketiga.
“Kami telah mencapai semifinal sekali lagi, sehingga wajar dirayakan dengan sedikit bir. Tapi, tak ada yang melebihi proporsi,” kata Mueller. “Dengan cara tim ini bermain, saya punya firasat bagus. Para pemain yang mausk sebagai pengganti tak lebih buruk. Mereka membawa energi baru ke dalam tim. Itulah sebabnya kenapa saya optimistis.”
Pelatih Loew mengakui akan sulit buat Jerman untuk berlaga tanpa Mueller.
“Absennya akan menjadi kerugian besar,” kata Loew. “Ia telah menunjukkan betapa berbahayanya dia di depan gawang. Handball yang dilakukannya tak layak diganjar kartu kuning. Tapi, kami punya sejumlah pemain yang bisa menggantikannya.”
Saat ditanya apakah sanksi yang diterimanya cukup adil, Mueller mengangkat bahunya.
“Saya tak akan keberatan jika tak diganjar kartu kuning,” katanya sambil tertawa. “Kamu akan lebih mengetahui daripada saya. Saya belum melihatnya (handball itu) di televisi.”
REUTERS | A. RIJAL