TEMPO Interaktif, Johannesburg:Oscar Cardozo gagal menahan air matanya begitu laga perempat final Spanyol melawan Paraguay di Stadion Ellis Park berakhir. Penyerang Paraguay itu berulang kali berusaha menutupi wajah dengan kausnya. Beberapa pemain dan ofisial tim Paraguay berusaha keras menenangkan Cardozo. Para pemain Spanyol seperti Cesc Fabegras dan Carlos Puyol juga terlihat memeluk dan memberi simpati kepadanya. Namun butuh waktu panjang bagi Cardozo untuk bisa menenangkan hatinya.
Cardozo, pemain yang membela klub Benfica di Liga Portugal, merasa sangat bersalah karena gagal menyarangkan bola dari tendangan penalti di menit ke-59. Jika tendangan pinaltinya masuk, Cardozo yakin hasil pertandingan akan lain. “Aku merasa bersalah secara personal karena gagal mencetak gol dari tendangan pinalti,” kata Cardozo. “Jika itu gol, hasil laga bisa berbeda.”
Air muka Cardozo langsung berubah saat bola hasil tendangannya ditangkap Iker Casillas. Ia merasa semakin bersalah dan hanya bisa berlutut di lingkaran tengah setelah dua menit kemudian giliran Spanyol yang mendapat hadiah pinalti. Penyerang Nelson Valdes bahkan harus membantu Cardozo berdiri dengan menarik tangannya. “Aku coba mengatakan kepadanya jangan putus asa. Aku katakan kepadanya bahwa laga belum berakhir dan kami akan mendapat peluang lagi,” kata Valdez.
Beruntung pinalti Xabi Alonso juga berhasil digagalkan Justo Villar. Cardozo pun merasa lega. Ia langsung lari dan berteriak memberi pujian kepada Villar. Sayangnya kelegaan itu tidak bertahan lama karena Spanyol akhirnya bisa mencetak gol melalui David Villa di menit ke-82. Cardozo pun menangis setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir.
“Paraguay sebenarnya bermain bagus, kami hanya tidak bisa mengambil keuntungan dari peluang yang kami dapat,” kata Cardozo dengan mata memerah. “Aku gagal mencetak gol lewat pinalti dan aku masih tidak bisa percaya hal itu. Itu adalah laga yang sulit dan ketat.”
Gerardo Martino, pelatih Paraguay, mengatakan bahwa Cardozo butuh kekuatan untuk memulihkan dirinya dari kekecewaan yang besar ini. “Ini adalah sejarah sepak bola. Hal ini bisa terjadi. Sangat penting bagi dia untuk tidak terus kecewa.”
Rekan Cardozo di lini depan, Roque Santa Cruz, juga memberikan dukungan kepada Cardozo. “Tak seorang pun akan menyalahkan dia. Pemain terhebat bisa saja gagal mencetak gol lewat pinalti,” katanya.
AP|ARIS M