Kini, Suarez menjadi salah satu sorotang di Afrika Selatan bekat aksi penyelamatan gemilang yang dilakukannya untuk membantu Uruguay lolos ke semifinal
Suarez menepis bola sundulan pemain Ghana Dominic Adiyiah dengan tangannya untuk mencegahnya menjadi gol pada detik-detik terakhir perpanjangan waktu babak kedua dalam laga perempat final, Jumat (2/7).
Suarez langsung diganjar kartu merah atas ulahnya itu dan Ghana mendapat hadiah penalti, yang untungnya bagi Uruguay, gagal dimanfaatkan oleh Asamoah Gyan sehingga pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti yang akhirnya dimenangi La Celeste.
Insiden itu memunculkan reaksi beragam. Ada yang menuding Suarez telah melakukan kecurangan seperti pernah dilakukan Diego Maradona dan Thierry Henry sementara yang lain melempar wacana penalty goal sebuah aturan di mana sebuah upaya mencegah gol dengan melakukan pelanggaran akan otomatis dinyatakan sebagai sebuah gol.
Stekelenburg tak mau melibatkan diri dalam perdebatan itu, tapi ia justru memanfaatkan insiden itu untuk menggoda Suarez yang merupakan rekannya di Ajax Amsterdam lewat SMS yang dikirimkannya.
“Saya telah mengirim SMS kepadanya (Suarez) yang menyatakan ia telah menjadi kiper terbaik di turnamen ini,” kata Stekelenburg seperti dikutip harian Belanda, De Telegraaf. “Saya pikir ia pantas mendapatkan Lev Yashin Award (penghargaan untuk kiper terbaik di Piala Dunia).”
Terlepas dari ledekannya terhadap Suarez lewat SMS, Stekelenburg mengaku senang striker berusia 27 tahun tak bisa memperkuat Uruguay dalam duel lawan Belanda di semifinal.
“Yang terpenitng adalah ia tak bisa tampil,” kata Stekelenburg. “Ini hal yang penting karena ia selalu menjadi ancaman.”
AP | A. RIJAL