Keputusan itu dibuat Jonathan setelah adanya peringatan dari FIFA. Badan sepakbola dunia itu mengancam manjatuhkan sanksi terhadap Nigeria jika pemerintah negara itu benar-benar melarang timnas mereka berkompetisi di kancah internasional.
FIFA telah memberi batas waktu hingga Senin (4/7) pukul 18.00 waktu Nigeria kepada presiden Jonathan untuk membatalkan keputusannya.
Pemerintah Nigeria belum memberikan pengumuman resmi tentang pembatalan tersebut. Tapi, menurut sebuah sumber dari Kepresidenan Nigeria, Presiden Jonathan telah bersedia mencabut sanksi terhadap The Super Eagles.
“Sanksi itu telah dicabut. Pencabutan itu dilakukan lantaran banyaknya desakan dari warga Nigeria,” tutur sumber yang tak mau disebut namanya tersebut, Senin (4/7).
Rabu lalu juru bicara Kepresidenan Nigeria mengumumkan bahwa Presiden Jonathan akan melarang The Super Eagles berkompetisi selama dua tahun untuk proses restrukturisasi menyusul keterpurukan di Piala Dunia 2010 di mana tim itu tersingkir di fas grup dengan hanya mengais 1 poin dari tiga pertandingan.
Sebelumnya, presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil semua langkah yang dperlukan untuk membereskan masalah tersebut.
“Kami sangat mengharapkan segalanya kembali normal,” kata Blatter dalam jumpa pers, Senin.
FIFA telah mengirim ofisial Nigeria paling senior, Amos Adamu, yang juga salah satu dari 24 anggota Komisi Eksekutif, untuk melakukan mediasi dengan pemerintah Nigeria.
Kalau saja Presiden Jonathan tak mencabut keputusannya, FIFA bakal langsung menjatuhkan sanksi yang akan membuat semua pelaku sepakbola di Nigeria seperti klub, wasit dan ofisial, tak bisa terlibat dalam kompetisi internasional.
Padahal, Nigeria sudah siap mengirim timnas Wanita U-20 untuk berlaga di Piala Dunia yang akan digelar di Jerman pekan depan.
AP | A. RIJAL