Ia mengatakan besarnya jumlah para pemain keturunan asing dalamtim Jerman merupakan indikasi makin meningkatnya integrasi di negara berpenduduk 82 juta jiwa itu yang 7 juta di antaranya merupakan warga imigran.
“Ini kemajuan yang luar bisa, 11 dari 23 pemain Jerman berasal dari keluarga imigran,” kata De Maiziere yang juga menjabat Menteri Dalam Negeri, dalam wawancara dengan stasiun radion Jerman, Deutschlandfunk, Senin (4/7).
“Mereka telah bekerja keras, dan memberikan penampilan hebat. Mereka mau menjadi warga negara Jerman dan mereka telah melakukan itu tanpa mengkhiantai negara asal mereka,” tambahnya. “Kami telah menerima mereka dan mereka juga dicintai seperti para pemain lainnya.
“Ini contoh dari integrasi yang berhasil, sebuah tuntunan buat negara kami.”
Miroslav Klose dan Lukas Podolski lahir di Polandia, Mesut Ozil keturunan Turki, Sami Khedira berdarah Tunisia, Jerome Boateng berayah dari Ghana dan Mario Gomez keturunan Spanyol.
Para pekerja asing telah berdatangan ke Jerman dalam beberapa dekade terakhir, tapi sebelumnya, hanya segelintir anak-anak dari para imigran itu yang memperkuat timnas Jerman.
Sebelum undang undang kewargannegaraan direformasi pada 1999, pemerintah konservatif saat itu menyatakan Jeman bukan negara para imigran.
“Tim sepakbola ini merupakan contoh sukses dari sebuah integrasi,” kata De Maiziere. “Mereka yang bekerja keras akan diterima dan mereka yang punya keyakinan (pada Jerman) akan mendapat kesempatan.”
Timnas Jerman telah membuka pintu kepada para pemain imigran sejak Piala Dunia 1998 saat banyak warga Jerman mengelu-elukan perbedaan etnis di timnas Prancis yang jadi juara setelah tim 'kulit putih' Jerman kalah 0-3 dari Kroasia di perempat final.
REUTERS | A. RIJAL