TEMPO Interaktif, Durban - Xavi Hernandes merupakan otak permainan Spanyol sebagaimana yang ia lakukan untuk klubnya, Barcelona. Xavi, lahir di Terrassa, Spanyol, 25 Januari 1980, adalah seorang playmaker sejati. Ia sering disejajarkan dengan para gelandang tengah hebat dalam sejarah sepak bola seperti Lothar Matheus dan Michael Platini.
Kemiripannya dengan para legendaris itu karena akurasinya dalam membagi bola dengan umpan-umpan yang terukur dan kadang mengejutkan, seperti umpan terobosan di daerah kosong yang kemudian susah diantisipasi lawan.
Xavi adalah pemaih berdarah Catalunia dan produk asli Barcelona. Sejak kecil hingga kini ia tak pernah membela klub lain. Di klubnya itu, ia sering disebut sebagai titisan Josep Guardiola, mantan kapten dan playmaker yang kini melatih El Barca. Meski berdarah Catalunia, Xavi selalu tampil 100 persen buat Spanyol. Ia bahkan sudah membela Spanyol sejak tahun 1997 bersama tim nasional Spanyol U-17.
Menghadapi Jerman, pemain yang tingginya hanya 170 cm ini akan kembali menjadi kunci sukses permainan Spanyol. Xavi harus berjibaku dan menghentikan Bastian Schweinsteiger, otak permainan Jerman. Xavi punya modal untuk bisa meredam permainan Jerman, yaitu melalui umpan-umpannya yang membuat Spanyol bisa terus memainkan possesion football yang menjadi ciri khas mereka.
Sebagai tim utama di Eropa saat ini, Xavi punya keyakinan dan harapan besar bahwa Spanyol bisa mengalahkan Jerman dan kemudian memenangankan Piala Dunia. “Kami adalah tim peringkat teratas yang masih tersisa setelah Brasil dan Argentina kalah. Siapa saja yang bisa membuktikan diri sebagai tim terbaik Eropa mungkin akan menang di turnamen ini,” katanya.
ASS | ARIS