Relatif tak dikenal sebagai pelatih jika dibanding dengan 'suhu'suhu' seperti Guus Hiddink, Johan Cruyff, Marco van Basten, Dick Advocaat, Frank Rijkaard, dan Louis van Gaal, Marwijk memastikan anak-anak asuhnya mengetahui apa yang harus dilakukannya ketika tidak menguasai bola.
Setelah merebut kemenangan 3-2 dari Uruguay dengan meloloskan Oranye ke babak final melawan antara pemenang laga Spanyol dan Jerman, Marwijk mengatakan ia menghormati jasa para pelatih Belanda sebelumnya. Namun ia menyatakan ia berhasil mengatasi kecenderungan timnya bermain terlalu percaya diri ketika mendapat kemenangan.
“Saya melakukan dengan cara saya sendiri. Kami bisa bermain sepak bola dengan sangat bagus, sepak bola indah. Namun kadang situasinya tidak berjalan sempurna dan kami kalah. Saya telah berusaha meyakinkan kepada pemain bahwa akan selalu ada pertandingan selanjutnya,” tegas Marwijk setelah membawa Belanda menang dari Uruguay, Rabu (7/7)
Belanda, menurut Marwijk terbiasa berlatih dengan strategi bertahan. Ia tidak memungkiri jika menyukai permainan menyerang dan sepak bola indah. “Namun Anda harus bermain bersama ketika lawan menguasai bola dan kemudian Anda bisa bermain bagus,” ujar Marwijk.
Skuad Belanda saat ini sama seperti ketika para seniornya melangkah ke final pada 1978 dan 1986 namun dipaksa kalah. Dengan materi pemain menyerang seperti Arjen Robben, Wesley Sneijder, dan Robin van Persie meyakinkan banyak pihak jika tim ini layak dianggap sebagai salah satu favorit juara di Afrika Selatan.
Lancarnya perjalanan Belanda juga didukung kerja keras Dirk Kuyt, yang bisa beroperasi di sayap maupun membantu rekannya di lini pertahanan ketika tidak menguasai bola.
"Kuyt adalah contoh sahih sebuah pemain tim, begitu fokus dan bekerja sangat keras bagi tim dan telah melakukan hal ini di sepanjang turnamen,” puji Marwijk.
Marwijk mencontohkan kerja keras Kuyt seperti permainan raksasa Spanyol Barcelona. “Ketika Barcelona kehilangan bola, bintang-bintang seperti Lionel Messi, Andres Iniesta atau Xavi Hernandez berusaha dan membantu tim mendapatkan bola kembali. Kini para pemain Belanda juga siap melakukan tekanan dan bertahan lebih dulu di mana sejauh ini kami bisa mendapatkan kesuksesan,” Marwijk menerangkan filosofi bermain Belanda.
Meski memuji performa para bintangnya di Belanda, Marwijk mengakui ada sisi kelemahan yang perlu diperbaiki dalam timnya. Ia mengatakan gol telat dari striker Uruguay Maxi Pereira membuat lini pertahanan timnya berada dalam tekanan pada beberapa menit jelang permainan usai setelah unggul 3-1 lebih dulu.
“Kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Kami punya banyak peluang emas untuk itu. Ini karena kami tidak mencetak lebih banyak gol dan menguasai permainan, di mana Uruguay hampir menyulitkan kami pada akhir permainan,” pungkas Marwijk.
AP | BAGUS WIJANARKO