Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Xavi Terbaik Menurut Analisis Statistik

image-gnews
Xavier Hernandez. AP/Fernando Bustamante
Xavier Hernandez. AP/Fernando Bustamante
Iklan

TEMPO Interaktif, Illinois -Wina, Austria, dua tahun lalu. Tim kesebelasan Jerman hanya perkasa di sektor pertahanan. Kerja sama pemain di lapangan tengah dan aliran bola-bola ke Miroslav Klose di depan seperti seret. Tim nasional Spanyol sebaliknya. Kerja sama antarlini dari para pemain La Furia Roja lebih ciamik.

Luis Amaral, profesor teknik kimia dan biologi di Fakultas Teknik dan Sains Terapan, Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat, adalah orang yang memberikan deskripsi atas jalannya pertandingan final Piala Eropa 2008 di atas. Penggila bola ini menjelaskan lewat analisis statistik dan komputasi--seperti yang kental diterapkan pada olahraga bisbol dan basket (di Amerika Serikat)--kenapa Spanyol bisa memenangi pertandingan itu (1-0).

Amaral dan timnya mempelajari pertandingan itu sebagai bagian dari analisis terhadap seluruh 30 data pertandingan Piala Eropa 2008. Mereka merekam setiap umpan, mempelajarinya apakah setiap umpan itu sampai ke pemain yang dituju atau tidak, termasuk apakah setiap umpan itu berujung pada sebuah tendangan ke gawang.
Amaral dibantu di antaranya Jordi Duch, asisten profesor ilmu komputer dan matematika terapan di Universitat Rovira I Virgili, Spanyol, memetakan aliran bola di antara pemain setim. "Kami melihat bagaimana bola bisa mengalir atau dialirkan hingga berakhir pada sebuah tendangan ke gawang," kata Amaral.

Dia menjelaskan, semakin banyak kerja sama yang dijalin oleh satu tim hingga bola bisa diarahkan ke gawang lawan, maka semakin baik tim itu. "Dan semakin sering satu pemain terlibat dalam kerja sama yang apik itu, semakin baik pemain itu," kata Amaral.

Ya, apa yang ingin dicari Amaral sebenarnya adalah perbandingan keapikan kerja sama yang dilakukan oleh setiap tim, dan bagaimana satu pemain individu berkontribusi kepada kekuatan kerja sama timnya.

Temuannya itu, termasuk analisis pertandingan Jerman versus Spanyol, sudah dimuat dalam jurnal PloS ONE, yang diterbitkan Public Library of Science, 16 Juni lalu.
Hasil studi itu menyimpulkan, Sergio Ramos dan Xavi, keduanya pemain Spanyol, sebagai pemain terbaik bersama Piala Eropa 2008. Hasil analisis statistik terhadap seluruh 30 pertandingan itu terbukti dekat dengan pemilihan pemain terbaik yang dilakukan dengan "hanya" berdasarkan opini. Saat itu para wartawan, pelatih, dan pengamat secara subyektif sepakat Xavi sebagai pemain terbaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekali lagi, hasil analisis itu berdasarkan pertandingan dua tahun lalu, di Piala Eropa pula. Dinihari nanti Spanyol dan Jerman bertemu di perhelatan yang lebih bergengsi, Piala Dunia, sekalipun itu baru babak semifinal. Kondisi performa keduanya hingga babak ini juga berbeda.

Kali ini tim Jerman yang justru tampil lebih meyakinkan. Mereka memang sempat ditekuk Serbia, tapi panser-panser muda inilah yang mengawali turnamen dengan kemenangan besar 4-0 atas Australia dan menyingkirkan dua tim favorit juara, Inggris dan Argentina, dengan skor yang bahkan sama meyakinkannya.

Mengingat pula faktor gol yang dibuat yang memiliki bobot lebih besar dalam analisis yang dibuat Amaral dan timnya, Jerman mestinya bisa membalik hasil dua tahun lalu. Tapi entah kalau ternyata Thomas Mueller ada dalam daftar kandidat pemain terbaik versi statistik itu, yang artinya Mueller berperan penting dalam setiap aliran bola tim Panser ke gawang setiap lawannya. Gelandang serang muda yang telah melesakkan empat gol dan membuat dua assist untuk Jerman ini justru tak bisa bermain dinihari nanti akibat akumulasi kartu kuning.

wuragil | forbes | plosone | nationalgeographic

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.