Gurita peramal asal Oberhausen Jerman itu memilih kotak makan berbendera Spanyol ketimbang bendera negaranya. Hasilnya, Panser keok di tangan Spanyol lewat gol tunggal tandukan Carles Puyol.
Seorang petaruh yang tidak mengikuti petunjuk Paul dan menjagokan Jerman kehilangan 755 ribu euro atau lebih dari Rp 8,6 miliar dan tercatat sebagai kekalahan judi bola terbesar sepanjang sejarah.
Selama ini Akuarium Oberhausen hanya menggelar ramalan Paul, yang disiarkan secara langsung oleh televisi, untuk partai-partai Jerman. Belum diketahui apakah gurita berumur dua tahun itu akan meramal pemenang partai final antara Belanda dan Spanyol Ahad mendatang. "Jadi kami membuka taruhan apakah Paul akan meramal atau tidak," kata Sharpe.
Dari ujung Samudera Pasifik, rumah judi TAB di Selandia Baru juga menyelenggarakan taruhan yang kurang lebih sama. Mereka bertaruh apakah Paul dapat meramal pemenang Piala Dunia dengan tepat. Hasilnya, hanya tiga jam sejak dibuka tadi malam, sudah 265 petaruh yang menjagokan gurita kelahiran Inggris itu.
Ternyata tidak semua orang menggemari ramalan si gurita. Rakyat Argentina sakit hati dengan ramalannya, yang terbukti benar, bahwa Jerman bakal menggilas Pasukan Maradona. Harian El Dia di Argentina menyajikan resep untuk memasak Paul: empat potong kentang, minyak zaitun sebagai perasa, dan sedikit merica.
Walaupun benar dalam enam tebakan berturut-turut, si gurita peramal juga pernah kepleset saat menjagokan Jerman tampil sebagai pemenang atas Spanyol di final Piala Eropa 2008. Ternyata, Spanyol tampil sebagai kampiun berkat gol tunggal Fernando Torres.
GUARDIAN | REZA M
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Rumah Judi Terpengaruh Ramalan Paul
Polri dan Tempo Sepakat Berdamai
Fans Argentina Bertekad Merebus Gurita Peramal
Rooney, Pemain Bertampang Terjelek di Piala Dunia 2010
CNN Pecat Editor Senior Karena Puji Ulama Libanon di Twitter
Tama, Aktivis ICW, Dipepet Dua Sepeda Motor dan Mobil
Semburan Lumpur Kupang Membentuk Kawah
Bobbi Eden Akan Memberikan Layanan Seks Jika Belanda Menang
