Webb akan menjadi wasit Inggris pertama yang memimpin final Piala Dunia setelah Jack Taylor pada 1974 sekaligus yang keempat setelah Bill Ling (1954) dan George Reader (1950).
Saat ini Webb tengah cuti lima tahun dari pekerjaannya sebagai anggota kepolisian South Yorkshire dengan pangkat sersan.
Webb juga akan menjadi wasit pertama yang memimpin final Liga Champions dengan final Piala Dunia pada tahun yang sama.
Tapi, menurut istrinya, Kay, Webb yang tampak begitu tegas dan berwibawa di lapangan merupakan sosok yang berbeda saat berada di rumah bersama ketiga anaknya, Jack (8 tahun), Holly (6) dan Lucy (3).
“Saya tak tahu bagaimana ia melakukannya (memimpin pertandingan). Ia bahkan tak bisa mengendalikan anak-anaknya sendiri. Saya tak tahu bagaimanan bisa bisa melakukannya di lapangan,” tutur Kay kepada stasiun televisi Inggris GMTV.
Webb sudah menjadi wasit sejak usia 19 tahun dan sang ayah, Billy yang juga wasit, pernah menasihati anaknya berhenti dari pekerjaan itu setelah melihatnya memimpin pertandingan pertamanya.
“Semuanya mengalir dalam darah saya. Saya mendorong anak saya untuk menjadi wasit. Saya mendorongnya untuk memimpin pertandingan pertamanya. Tapi, saat saya melihatnya, saya menyuruh dia untuk berhenti,” kata Billy Webb yang sempat menjadi wasit selama 35 tahun.
“Abang saya berada di samping saya saat itu, ia juga seroang wasit, dan ia mengatakan 'Saya bisa melihat sesuatu dalam diri bocah ini.' Sejarah akhirnya membuktikan dia benar dan saya salah.'
Webb senior yang bekas pekerja tambang mengaku setiap kali ia memikirkan final Piala Dunia ini ia selalu merinding.
“Semuanya benar-benar membuat mulut saya menganga. Saya hanya tak bisa membayangkan anak saya mewasiti final Piala Dunia.”
Ada pun Ibu Webb, Sylvia, mengku terkadang sulit baginya untuk menyaksikan anaknya mengatasi semua insiden dalam sebuah pertandingan yang keras.
“Pertama kali ia mewasiti pertandingan kecil, kemudian ia menjadi terbiasa, dan begitu semuanya meningkat, saya pikir ia lumayan,” kata Sylvia. “Jelas, sebagai ibu, saya tak suka jika ada orang yang mengecamnya. Saya tak suka mendengarnya.”
DAILYMAIL | A. RIJAL