TEMPO Interaktif, Pochefstroom: Setelah membungkam Jerman 1-0 di semi final, fokus Spanyol saat ini adalah menghentikan pergerakan pengatur serangan Belanda, Wesley Sneijder dan serangan balik Oranye pada laga final di Johannesburg besok.
Tugas menjaga Sneijder hampir pasti akan diemban Sergio Busquets ketika kedua tim bertemu di Soccer City Stadium. “Sneijder adalah pemain hebat dan itu diperlihatkannya bersama Inter Milan. Untuk menghentikannya kami harus berusaha keras dan tampil sebagai satu unit agar ia tidak mempunyai bahkan sebuah momen untuk berpikir,” kata Busquets, Sabtu (10/7).
“ Kami berhasil melakukan itu ketika membungkam pergerakan Mesut Oezeil dan pemain bagus lainnya,” Busquets menjelaskan.
Harapan Busquets mungkin terkabul. Pasalnya dalam tiga pertandingan knockout di Afrika Selatan, gawang Iker Casillas belum pernah jebol dan membuat penyerang-penyerang Jerman yang biasanya tampil dominan begitu gagap dengan memetik kemenangan 1-0.
Namun Busquets tidak ingin melihat Belanda bermain negatif dan bertahan seperti yang diperlihatkan Jerman. “Belanda akan bermain dengan jatidirinya. Itu penting, bahwa setiap orang bermain dengan gayanya sendiri dan memperlihatkan kemampuannya di lapangan,” tegas Busquets.
Meski Paul gurita meramalkan Spanyol bakal mengangkat trofi juara, para pemain Spanyol memilih tidak mempedulikan isu tersebut. “Permainan Spanyol telah mencapai tingkat yang bagu, kami telah tampil dalam turnamen yang sangay serius. Kami sempat bermain bagus namun saya berharap itu akan kembali tampilkan,” harap Busquets.
“Kami tidak boleh khawatir tentang Belanda. Namun mari berharap kami mendapat keberuntungan dan segalanya berjalan lancar,” jelasnya.
Pelatih Vicente del Bosque kemungkinan akan mempertanankan starting elevennya ketika menghadapi Jerman. Tujuh bintang Barcelona akan dipertahankannya. “Barcelona adalah tim terbaik dunia. Mereka mengetahui antarsesama untuk bermain sempurna dan ini menyenangkan bisa bermain di tim seperti ini,” sebut bek Carlos Marchena.
Marchena, yang telah tampil pada 55 pertandingan beruntun internasional tanpa menerima kekalahan, meyakini kesatuan adalah modal terkuat yang dimiliki Spanyol saat ini. Skuad Matador berpeluang bergabung dengan Prancis dan Jerman untuk meraih gelar Eropa dan Piala Dunia pada waktu yang sama.
“Ada tim nasional yang bagus sebelumnya. Namun tim ini adalah bisa menjadi sebuah tim terbaik dan itulah cara untuk bisa berada di tempat kami saat ini. Saat ini kami sedang berusaha menghapus masa-masa sulit,” kata Marchena.
Vusquets sendiri memilih menundukkan kepala ketika penampilannya berhasil menggantikan posisi Marcos Senna di lini tengah permainan Spanyol. “Saya masih muda dan setiap hari saya merasa lebih baik, seperti saya sedang mempelajari lebih dalam bertukas pengalaman dengan para pemain hebat,” tegasnya.
“saya sangat bahagia dengan permainan saya di Piala Dunia. Namun tanpa bantuan rekan setim saya tidak akan bisa melakukannya. Mari berharap kami bisa sekuat seperti Belanda dan menang,” pungkas Busquets.
AP | BAGUS WIJANARKO