TEMPO Interaktif, Port Elizabeth: Dari akuariumnya di Oberhausen Jerman, Paul si Gurita telah meramalkan Jerman bakal mengalahkan Uruguay dan tampil sebagai juara ketiga di Stadion Green Point malam ini. Namun pelatih Uruguay Oscar Tabarez berniat mematahkan ramalan binatang berkaki delapan itu.
"Ini bukan sekadar mengalahkan Jerman, tapi juga mengalahkan si gurita," katanya, Sabtu (10/7). Menurutnya, pasukan muda Panser tampil mengesankan di Afrika Selatan, tapi bukan berarti tak terkalahkan. "Saya membawa pesan ke semua orang, bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola," ujar Tabarez.
Paul menjadi cenayang terpopuler di penggila bola setelah menebak enam pertandingan Piala Dunia 2010 secara tepat. Sebelumnya, pada Piala Eropa 2008, gurita berusia dua tahun ini menebak tepat 5 dari 6 pertandingan. Dia cuma salah saat menjagokan Jerman memenangkan final Piala Eropa. Kenyataannya Spanyol tampil sebagai kampiun.
Si gurita boleh optimis akan tim nasionalnya, tapi pelatih Joachim Loew malah dipusingkan oleh ketersediaan pemain. Kemarin, kapten Phillip Lahm dan penyerang Lukas Podolski tidak berlatih karena flu. Begitu juga ujung tombak Miroslav Klose yang sakit tulang punggung dan kiper Tim Wiesse karena cedera lutut.
Namun cedera itu, kata Tabarez, tidak menyurutkan Panser dari posisi favorit di pertandingan malam nanti. Jerman memiliki mencatat tinta emas di Piala Dunia dengan tiga kali jadi punggawa dan tidak pernah absen sejak 1934.
Dia juga memandang Lahm cs sebagai tim yang berpenampilan terbaik, sebelum ditekuk Spanyol di semi final. "Kemenangan Spanyol atas Jerman sangat memotivasi kami," kata Tabarez. Percaya dirinya bertambah dengan pulihnya Diego Forlan dan kembali bermainnya Luis Suarez, dua ujung tombak yang sudah menyumbang tujuh gol bagi La Celeste.
Menurutnya, Forlan, yang mencetak empat gol masuk nominasi peraih sepatu emas, tidak berfokus mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2010. "Ini masalah membela negara, dan dia sudah melakukannya," kata Tabarez.
FIFA | REZA M