“Beberapa orang bilang Suarez adalah pahlawan dan kini ia berjalan dengan penuh kebanggaan,” kata Rajevac seperti dikutip harian olahraga Bulgaria Meridian Match, Sabtu (10/7), sepekan setelah duel dramatis di Soccer City.
“Coba pikir oleh kalian. Ia bukan pahlawan, ia hanya pemain curang rendahan. Tangan Tuhan apaan? Itu tangan setan,” tegas Rajevac.
Gara-gara 'Tangan Tuhan' Suarez Ghana gagal mengukir sejarah sebagai tim Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia.
Suarez diganjar kartu merah lantaran ulahnya, tapi Asamoah Gyan gagal memanfaatkan hadiah penalti yang didapat Ghana dari insiden itu sehingga perpanjangan waktu berakhir imbang 1-1 dan Uruguay akhirnya menang 4-2 dalam adu penalti.
Tapi, itu menjadi kemenangan terakhir Uruguay di Afrika Selatan karena kemudian mereka kalah 2-3 dari Belanda di semifinal dan ditekuk Jerman dengan skor sama di perebutan tempat ketiga.
Suarez kemudian dielu-elukan sebagai pahlawan di Amerika Selatan dan dipandang sebagai pemain curang di Eropa dan Afrika. Ghana sendiri merupakan satu-satunya tim yang bertahan lama di Piala Dunia 2010 sementara lima tim Benua Hitam lainnya tersingkir di babak penyisihan.
“FIFA seharusnya mengubah aturan dengan adanya kecurangan ini,” tambah tambah Rajevac. “Wasit seharusnya membiarkannya menjadi gol dan bukannya memberi hadiah penalti ketika seseorang mencegah bola dengan masuk ke gawang dengan tangannya seperti itu.
“Saya pikir kami pasti bisa melaju hingga ke final dan membuat kejutan besar, juara dunia dari Afrika.
“Tapi, semuanya berantakan setelah kegagalan Gyan dan kami kalah dalam pertandingan yang seharusnya kami menangi dan itu benar-benar menyakitkan.”
Rajevac mengatakan ia ingin meneruskan pekerjaannya bersama tim Afrika itu, tapi ia belum berbicara dengan Federasi Sepakbola Ghana mengenai perpanjangan kontrak.
AP | A. RIJAL