TEMPO Interaktif, Johannesburg -- Legenda Belanda Ruud Gullit mengajak negaranya untuk menepikan desakan bermain cantik di final melawan Spanyol di Stadion Soccer City nanti malam, dan berfokus ke target utama: Piala Dunia.
Dia tidak ingin para juniornya terpecah konsentrasi akibat tudingan bermain dengan gaya konservatif dan tidak menarik. "Kepada para pengkritik, saya tegaskan 'sepak bola pragmatis terbukti sukses', itu cara terbaik menangkan turnamen," ujarnya, Ahad (11/7).
Menurutnya, Belanda sudah memainkan sepak bola menyerang yang atraktif di masa lalu, tanpa menyabet gelar. "Sekarang saatnya memenangkan sesuatu," kata Gullit, yang mempersembahkan Piala Eropa 12 tahun silam. Tropi itu jadi satu-satunya piala yang dikoleksi Oranye hingga detik ini.
Mantan jenderal lapangan tengah itu mengatakan tim-tim sekarang tidak lagi mengagungkan sepak bola indah. Dia menyebutkan hanya Jerman dan Portugal, saat menghancurkan Korea Utara 7-0, yang bermain cantik. "Tapi kebanyakan tim lebih mengutamakan pertahanan," katanya.
Setelah dua kali tampil sebagai runner up pada Piala Dunia 1974 dan 1978, Gullit mengatakan, kini saatnya Belanda tampil sebagai kampiun. "Tim kami saat ini sangat solid," ujarnya. Dia mengatakan pertahanan Pasukan Oranye terhitung kuat, ditambah sederet pemain berbakat di lini depan: Wesley Sneijder, Arjen Robben, dan Robin van Persie. Dia memuji kinerja pemain sayap Dirk Kuyt dan gelandang jangkar Mark van Bommel.
Selain faktor teknis, Gullit berharap adanya faktor keberuntungan. "Hanya keberuntungan yang bisa membantu kami," katanya.
Sepak terjang Pasukan Oranye di Afrika Selatan membuatnya terkesima. Awalnya, pemain yang terkenal dengan rambut gimbal itu memprediksi timnya cuma bisa meraih babak semi final. "Sekarang harapan kami tingkatkan, yaitu memenangkan turnamen ini," ujar Gullit.
ESPN STAR | REZA M