Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biarlah Van Bronckhorst Pulang ke Sini  

image-gnews
Reuters
Reuters
Iklan
TEMPO Interaktif, Melambungnya prestasi Belanda dalam Piala Dunia mengingatkan lagi pada gagasan naturalisasi pemain asing. Maklumlah, di tim Oranye bercokol nama  Giovanni van Bronckhorst, 35 tahun, yang berdarah Maluku. Pemain seperti inilah, tentu dengan usia lebih muda, yang akan dirayu oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia untuk membela tim Merah Putih.

Di Belanda memang bejibun pemain sepak bola keturunan Indonesia. Mereka bermain di level junior klub-klub terkenal di Negeri Kincir Angin. Pemuda-pemuda  yang bertalenta ini antara lain Raphael Tuankotta (21 tahun, Volendam junior), Justin Tahaparry (21, FC Eindhoven), Estefan Pattinasarani (17 tahun, AZ Alkmaar), Marvin Wagimin (17 tahun, VVV Venlo),  Raymon Sosroredjo (17, Vitesse junior), Donovan Partosubroto (18, Ajax junior), dan Irfan Bachdim (21, HFC Haarlem).

Tak sedikit pula yang bermain di luar Belanda. Misalnya pemain tengah Radja Nainggolan, 21 tahun,  yang kini berlaga  untuk Cagliari di liga Italia. Ayahnya, Marianus, adalah pria berdarah Batak dan ibunya, Lizi Bogaerd, warga negara Belgia. Radja saat ini tercatat sebagai anggota tim nasional Belgia U-21. Ada lagi Philip Adam Cave, 18 tahun, pemain junior Newcastle United, Inggris,  yang  memiliki ibu berdarah Indonesia.

Gagasan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid  segera menaturalisasi mereka, sejauh ini masih  mengundang  pro-kontra. Banyak orang memandangnya sebagai proyek jalan pintas buat menutupi kegagalan PSSI mengembangkan sepak bola nasional. Tapi ada pula yang mendukungnya lantaran inilah resep yang jitu untuk mendongkrak prestasi sepak bola. Lagi pula, negara yang sepak bolanya sudah maju, seperti Jerman dan Portugal, pun melakukan hal sama.

Ide Nurdin sebetulnya tak terlalu jelek. Kontroversi muncul  karena ia terlalu menggampangkan masalah. Undang-undang No. 12/2006 tentang Kewarganegaraan, orang asing memang bisa diberi kewarganegaraan Indonesia demi  kepentingan nasional. Syaratnya, ia harus menanggalkan status warga negara lain karena kita tidak menganut kewarganegaraan ganda. Masalahnya, sungguh gegabah jika pemerintah langsung  menaturalisasi dan memasukkan mereka dalam tim nasional.  

Sebelum langkah itu diambil, puluhan pemain yang berdarah Indonesia itu harus betah hidup di sini dan berkiprah di liga negeri ini. Ini bukan persoalan sepele karena liga kita masih amburadul, baik pengelolaan maupun mutu pertandingan.  Bahkan untuk musim kompetisi tahun ini, misalnya, hingga sekarang jadwalnya belum ditentukan.

Kasus Irfan Bachdim juga semakin  menunjukkan baik PSSI maupun klub Liga Super belum siap. Penyerang  dengan tinggi badan 178 sentimeter itu telah datang ke Persib Bandung dan Persija Pusat untuk dites. Tapi tak satu pun dari klub papan atas ini mau mengontrak. Mungkin mereka berpikiran masih lebih murah menggunakan pemain Afrika atau Amerika Latin.

Itulah kendala yang harus dipecahkan. Pemerintah, misalnya, perlu memikirkan subsidi bagi pemain berdarah Indonesia yang bersedia berlaga di  sini. Sebab, mereka akan diproyeksikan menjadi tulang punggung tim nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pilihan lain yang lebih realistis, tentu saja, membenahi  segera Liga Super dan utama di negeri ini. Klub-klub yang berlaga di kompetisi harus mandiri secara keuangan dan mampu  membayar pemain dengan gaji tinggi. Sungguh bodoh jika olahraga paling populer di Indonesia ini tak bisa mengeruk banyak duit dari penjualan tiket penonton, hak siar pertandingan, dan sponsor.  Klub-klub jangan ragu pula mendatangkan pemain bintang dan pelatih hebat bila dari hitung-hitungan bisnis memungkinkan.  

Jika  Van Bronckhorst  berlibur ke Maluku setelah Piala Dunia, bujuklah agar ia mau bermain atau melatih di sini.  Cara ini pasti akan menggeret pemain-pemain keturunan Indonesia lainnya yang lebih junior untuk mengikuti jejaknya. Mereka akan senang hati jika digaji memadai. Toh, di klub-klub Eropa, pemain sepak bola seperti Irfan atau Donovan Partosubroto selalu kesulitan menjadi pemain inti.

Setelah cukup lama bermain di liga negeri ini, barulah mereka ditawari menjadi warga negara Indonesia. Langkah  ini lebih elegan ketimbang langsung meminta mereka membela Merah Putih.

GENDUR SUDARSONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.