Banyak yang bangga dan menganggap Afrika Selatan tersingkir dengan kepala tegak. Tapi Jomo Sono, mantan pelatih tim Bafana Bafana, menilai tim itu telah gagal dan semua orang hanya "merayakan sebuah kegagalan".
Tempo berkesempatan mengikuti keterangan pers yang dilakukan Parreira dua kali sepanjang minggu lalu. Pelatih asal Brasil berusia 67 tahun itu bicara tentang banyak hal, termasuk masa depannya. Berikut ini petikannya.
Bagaimana rencana Anda setelah Piala Dunia ini?
Saya akan kembali ke Brasil saat kontrak saya berakhir pada Juli ini. Saya ingin beristirahat hingga akhir tahun, bertemu dengan keluarga dan kawan-kawan. Setelah itu baru akan melihat lagi.
Saat ini Brasil tengah mencari pelatih baru, Anda tak tertarik?
Tidak. Tiga kali sudah cukup. Di sana tekanannya sangat besar.
Bagaimana penilaian Anda tentang penampilan Brasil di Piala Dunia kali ini?
Dunga telah menangani tim dengan baik. Tim Brasil mampu menunjukkan itu pada awal-awal turnamen. Tapi ini sepak bola, apa pun bisa terjadi. Secara keseluruhan, tim asal Amerika Selatan bermain baik, terutama Cile, Uruguay, dan Paraguay. Mereka sudah menampilkan sepak bola positif.
Tanggapan Anda soal Piala Dunia 2014 yang akan digelar di Brasil?
Ada perasaan baik tentang hal itu. Mungkin akan ada kendala, tapi Brasil harus meniru Afrika Selatan yang sukses menggelarnya di tengah keraguan banyak pihak. Saya yakin Brasil akan bisa menggelar Piala Dunia yang indah. Di sana masyarakat sangat gila dengan sepak bola. Semua senang dan antusias bahwa Piala Dunia akan datang ke sana.
Evaluasi Anda atas penampilan tim Bafana Bafana?
Tim dan masyarakat patut bangga. Kami ingin terus melaju ke babak kedua, tapi kami juga harus realistis. Kami sudah bekerja keras memberikan identitas pada tim dan mereka sudah melakukan yang terbaik. Penampilan tim ini akan meninggalkan hal berharga. Mereka bisa memainkan sepak bola positif dan mampu membangun masa depan dari itu.
Ada masukan untuk sepak bola Afrika Selatan?
Saya sudah menulis dalam laporan saya. Batasi pemain asing. Ada banyak pemain asing di sini, lima orang di setiap klub. Bila Afrika Selatan ingin menapak, mereka harus membatasi pemain asing mungkin hanya dua tiap klub. Mereka harus mengutamakan dan berinvestasi pada pemain muda. Anda tidak bisa maju tanpa pemain muda. Di Brasil, kami memiliki sistem serupa pabrik yang memproduksi pemain muda selama 24 jam setiap hari dan itu jadi kekuatan kami.
Saat ini Afrika Selatan belum memutuskan pengganti Anda. Siapa yang paling pantas menurut anda?
Pitso Mosimane (asisten Parreira) harus ditunjuk bila tim tak ingin kembali memulai dari nol. Pitso bahkan sudah jadi pelatih saat saya tiba. Dia sudah melihat sebuah cara berbeda menyiapkan tim ini. Menurut pendapat saya, dia sudah siap untuk posisi itu.
Nurdin Saleh (Johannesburg)
Data Diri:
Carlos Alberto Parreira
Usia: 67 tahun
Asal: Brasil
Penampilan di Piala Dunia:
1982: bersama Kuwait (babak penyisihan grup)
1990: Uni Emirat Arab (babak penyisihan grup)
1994: Brasil (juara)
1998: Arab Saudi (babak penyisihan grup)
2006: Brasil (perempat final)
2010: Afrika Selatan (penyisihan grup)
Karier melatih:
1967-1968 Sao Cristovao
1968 Asante Kotoko
1968-1975 Ghana
1975-1978 Fluminense
1978-1983 Kuwait
1983-1984 Brasil
1984-1985 Fluminense
1985-1988 Uni Emirat Arab
1988-1990 Arab Saudi
1990-1991 Unit Emirat Arab
1991 Bragantino
1991-1994 Brasil
1994-1995 Valencia
1995-1996 Fenerbahce
1996 Sao Paulo
1997 MetroStars
1998-1999 Arab Saudi
1999-2000 Fluminense
2000 Atletico
2001-2002 Internacional
2002-2003 Corinthians
2003-2006 Brasil
2007-2008 Afrika Selatan
2009 Fluminense
2009-2010 Afrika Selatan