TEMPO.CO, London - Federasi Persatuan Sepak Bola Internasional (FIFA) khawatir pengunjuk rasa akan berbuat rusuh dalam pelaksanaan Piala Dunia 2014 pada 12 Juni-13 Juli mendatang. Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, meminta pemerintah Brasil melakukan apa pun yang diperlukan untuk menangani demonstran yang rusuh dan menjamin kemananan akses ke stadion.
"Tapi untuk demonstrasi yang disertai kekerasan oleh orang-orang yang mencoba membuat masalah dan melawan pihak berwenang, hanya ada satu cara yang bisa menghentikan mereka," kata Valcke, seperti dikutip Reuters. "Kita harus menggunakan polisi untuk memastikan orang-orang itu bisa dikendalikan."
Potensi kekerasan yang dikhawatirkan FIFA datang dari sebuah kelompok anarkis black bloc di Brasil. Dalam wawancara dengan harian Estado de S. Paulo, kelompok ini mengancam akan menyerang delegasi tim peserta Piala Dunia.
Tahun lalu, lebih dari sejuta orang di Brasil turun ke jalan. Mereka memprotes besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah Brasil untuk membangun stadion Piala Dunia sementara pelayanan publik di Brasil masih buruk dan mereka masih memiliki masalah korupsi.
Gelombang protes terus berlanjut hingga tahun ini, sekalipun jumlahnya makin kecil. Namun dalam perkembangannya, kelompok demonstran menggunakan kekerasan. Kelompok anarkis merusak toko dan bank serta ribut dengan polisi.
REUTERS | GADI MAKITAN