TEMPO.CO, Jakarta - Louis Van Gaal sudah menangani timnas Belanda mulai 2012 lalu. Ia sudah mampu menanamkan filosofi menyerang ke tubuh The Oranje (julukan timnas Belanda). Hasilnya, mereka mengoleksi 34 gol di babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Ketajaman mereka hanya kalah oleh Jerman
Namun, Van Gaal belum puas. Menurut dia, tampil menyerang saja belum cukup. Para pemain juga harus agresif dan atraktif. Dua kombinasi ini akan membuat bola mengalir lebih cepat dan serangan menjadi semakin variatif.
Untuk itu, selain meminta para pemainnya mencontek daya juang para pemain Atletico, ia juga sudah menyiapkan formasi baru: 5-3-2. Skema ini cukup mengejutkan karena Van Gaal biasanya memainkan formasi tradisional 4-3-3, 4-2-3-1 atau 3-3-3-1.
"Akan sangat menarik jika menduetkan Robin Van Persie dengan Arjen Robben di lini depan," kata Van Gaal. "Kami sudah beberapa kali mencoba skema ini dalam latihan. Masih perlu beberapa sentuhan lagi untuk menyempurnakannya."
Van Gaal juga mengatakan Wesley Sneijder kemungkinan akan menjadi salah satu pemain kunci menyusul performanya yang terus membaik di masa pelatihan. "Dia terlihat sangat fit dan ini mengejutkan saya."
Van Gaal akan menjajal racikan anyarnya itu saat menjamu Ghana dalam laga uji coba yang akan digelar di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Belanda, dinihari nanti, 1 Juni 2014. "Saya ingin melihat bagaimana cara mereka melawan kami," katanya.
Dengan racikan baru itu, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen ini yakin Ghana tidak akan menerapkan penjagaan satu lawan satu terhadap para pemain depan mereka. "Karena Van Persie, Robben dan Sneijder terlalu sulit untuk dibendung," katanya.
Meskipun Belanda tampil apik di babak kualifikasi (mereka memenangi sembilan dari sepuluh pertandingan), tetap saja ucapan Van Gaal itu terdengar angkuh. Namun, begitulah gaya Van Gaal.
Yang pasti Ghana tidak akan begitu saja menjadikan diri mereka sebagai kelinci percobaan Van Gaal. "Di saat-saat seperti ini tidak ada seorang pun yang yakin akan kehebatannya sendiri," kata pelatih Ghana, Kwesi Appiah.
Appiah mengatakan enam kemenangan dari delapan pertandingan yang diraih Ghana di babak kualifikasi menjadi modal yang cukup bagi mereka untuk menghadapi Belanda. "Kami mengandalkan kekompakkan dan kedisiplinan," katanya.
TELEGRAPH | SOCCERWAY | MIRROR | SKY SPORTS | DWI R
Berita lain
Minim Prestasi, Pelatih Persiba Mundur
Neuer dan Lahm Kembali Berlatih Bersama Jerman
Rossi Belum Fit, Italia Hadapi Dilema Penyerang
Inzaghi Belum Ditawari Posisi Pelatih Milan