TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Trofi Piala Dunia yang akan mulai diperebutkan 32 negara mulai Kamis pekan depan ternyata sudah berkeliaran di Stadion Maracana, Rio de Janeiro. Selasa, 3 Juni 2014, Tempo mendapati seorang pria setengah baya dengan santai membawa piala sepanjang setengah meter itu. Dia pun menawarkan kepada setiap orang untuk berpotret dengan pialanya itu. “Hanya 2 real (sekitar Rp 10 ribu),” katanya berulang-ulang dalam bahasa Inggris.
Dasar rezekinya bagus, seketika itu replika trofi tersebut pun laris berpindah tangan. Biar penghasilannya lebih lancar, dia sendiri yang mengambilkan gambar dengan kamera ponsel pelanggannya. Keduanya sama-sama senang.
Baca juga:
Kecerdikan pria itu akhirnya membuat tiga anak muda yang punya jasa serupa meninggalkan tempat tersebut. Mereka kemudian mencari calon pelanggannya di tempat lain. “Ongkosnya sama saja, kok. 2 real atau mau lebih juga tak apa,” kata seorang dari mereka.
Turis yang datang ke Maracana praktis menjadi santapan mereka. Sebab, stadion yang dibangun untuk penyelenggaraan Piala Dunia 1950 ini ditutup sementara hingga penyelenggaraan Piala Dunia 2014.
Maracana seperti anak nakal yang dihukum orang tuanya. Sekeliling bangunan ini ditutup dengan pagar besi, kecuali mereka yang memiliki kartu identitas penyelenggara pesta sepak bola ini saja yang bisa masuk. Selebihnya, tak satu pun pintu yang terbuka, termasuk Museum Sepak Bola Brasil yang terletak di dalam area stadion. “Maaf, tidak buka. FIFA (badan sepak bola dunia) menutup stadion,” kata seorang petugas berkulit hitam.
Dua pekan menjelang penyelenggaraan Piala Dunia 2014, stadion yang bernama Estadio Jornalista Mario Filho--diambil dari nama wartawan yang memperjuangkan berdirinya gelanggang tersebut--ini berbenah luar biasa. Kondisi rumput stadion ini dilaporkan tengah dikebut setelah mengalami kerontokan di sana-sini. Sebab, hingga dua pekan lalu, stadion ini masih dipakai untuk pertandingan Liga Brasil. Selama lima bulan, 33 pertandingan digelar di sana. Walhasil, kondisi rumput pun acakadut.
Padahal, stadion ini akan dipakai untuk pertandingan Argentina-Bosnia pada 16 Juni. Dua hari kemudian, giliran laga Spanyol melawan Cile digelar di sana. Menyusul pertandingan Belgia melawan Rusia pada 22 Juni dan Prancis melawan Ekuador. Lalu, satu laga di perempat final dan diakhiri pertandingan final pada 13 Juli nanti.
Di bagian luar tak tampak suasana pesta akan digelar di sana. Selain beberapa spanduk ucapan selamat datang yang terpampang di beberapa sudut stadion, nyaris tak ada umbul-umbul lain yang menandakan pesta sepak bola akan segera dimulai.
Bahkan, di bagian timur stadion, beberapa orang masih terlihat sibuk membentangkan kain berwarna biru sebagai penutup pagar.
IRFAN BUDIMAN (RIO DE JANEIRO)
Berita lain:
Yakuza Rekrut Anggota Secara Online
Pengamat: Kampanye Hitam terhadap Jokowi Membodohi
Kader Desak Suryadharma Mundur dari Ketum PPP