TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang dijerat kasus korupsi rupanya tak ingin ketinggalan momen Piala Dunia 2014. Anas bahkan sudah memiliki tim jagoan."Yang menang secara teknis Brasil, secara praktis juga Brasil," ujar Anas ketika ditemui setelah menjalani sidang pembacaan eksepsi atau nota keberatan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, pada Jumat, 6 Juni 2014.
Namun, Anas mengeluhkan tak ada fasilitas televisi di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi yang dihuninya sejak resmi ditahan pada 10 Januari 2014. Akibatnya, dia tak bisa menonton ajang sepak bola terbesar yang digemarinya itu. "Saya sudah minta disediakan televisi di rumah tahanan tapi tak dikabulkan," kata Anas.
Anas Urbaningrum didakwa karena menerima gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang. Ia didakwa menerima uang Rp 116,525 miliar dan US$ 5,2 juta dari beberapa proyek pemerintah yang menggunakan anggaran pendapatan belanja negara. Selain itu, dia disebut menerima dua mobil, yakni Toyota Harrier bernomor polisi B-15-AUD senilai Rp 670 juta dan Toyota Vellfire berpelat nomor B-6-AUD seharga Rp 735 juta. Juga, dana kegiatan survei pemenangan di Kongres Partai Demokrat sebesar Rp 478.632.230.
Dalam dakwaan, jaksa mengatakan Anas keluar dari Komisi Pemilihan Umum pada 2005 lantaran ingin menjadi presiden. Dia membutuhkan kendaraan politik dan biaya yang sangat besar.
NURUL MAHMUDAH