Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia, Negara Miskin Ternyata Lebih Jago  

image-gnews
Marilza Guimaraes da Silva (63), salah satu penggemar Timnas Brasil memegang logo Timnas Brasil yang merupakan dekorasi dari rumhanya yang penuh dengan aksesoris  the selecao di Brasil (27/5). REUTERS/Joedson Alves
Marilza Guimaraes da Silva (63), salah satu penggemar Timnas Brasil memegang logo Timnas Brasil yang merupakan dekorasi dari rumhanya yang penuh dengan aksesoris the selecao di Brasil (27/5). REUTERS/Joedson Alves
Iklan

TEMPO.CO, New York - Turnamen sepak bola terbesar, Piala Dunia 2014, segera digelar di Brasil pada 12 Juni-13 Juli. Sebanyak 32 negara akan berlaga memperebutkan supremasi tertinggi dalam olahraga ini. Idealnya, tak ada lagi batasan ras atau status sosial di lapangan hijau karena hanya ada dua ukuran: kemampuan individu dan keunggulan tim.

Namun ada penelitian menarik yang dipaparkan oleh Patrick Rishe, profesor ilmu ekonomi di George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University, St Louis, Amerika Serikat. Dalam sebuah kolom di situs Forbes, Rishe menelisik hubungan antara kondisi ekonomi satu negara dan prestasi mereka dalam bidang sepak bola, terutama saat berlaga pada turnamen Piala Dunia.

Rishe pun menyimpulkan ada sedikit hubungan terbalik antara kemampuan bermain sepak bola dan perekonomian satu negara. Singkat kata, negara miskin ternyata lebih jago dalam urusan sepak bola. Hal ini terlihat setelah Rishe membandingkan produk domestik bruto (GDP), GDP per kapita, populasi, serta urutan koefisien gini (indikator ketimpangan pendapatan) dari 32 negara peserta Piala Dunia 2014. Berikut ini kesimpulannya.

- Kekayaan tidak menjamin kecakapan dalam bermain sepak bola. Ternyata hanya 14 dari 50 negara terkaya di dunia (dari ukuran GDP per kapita) yang bisa berlaga dalam Piala Dunia 2014. Dari urutan sepuluh besar negara terbaik dalam urusan sepak bola, hanya ada dua yang masuk daftar terkaya, yakni Jerman dan Swiss.

- Semakin miskin semakin jago. Sepintas, pernyataan itu mungkin agak kasar. Namun Rishe menemukan fakta bahwa tiga dari sepuluh tim sepak bola terbaik masuk kategori negara miskin, yakni Brasil, Uruguay, dan Kolombia. Sedangkan 25 persen dari negara peserta Piala Dunia 2014 berada dalam posisi seratus ke bawah peringkat negara-negara berdasarkan GDP per kapita. Contohnya adalah Honduras, Ghana, Nigeria, Kamerun, dan Pantai Gading.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Negara padat penduduk lebih jago. Ternyata 15 dari 32 peserta Piala Dunia masuk daftar negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Dari fakta ini, ada sedikit korelasi antara sepak bola dan kemiskinan. Sebab, biasanya negara padat penduduk memiliki GDP per kapita lebih rendah dibandingkan yang lain.

- Jago sepak bola, timpang pendapatan. Setelah membandingkan koefisien gini seluruh peserta Piala Dunia 2014, Rishe menemukan fakta bahwa tiga dari sepuluh negara unggulan memiliki ketimpangan pendapatan yang cukup besar. Ketiganya yakni Brasil, Uruguay, dan Kolombia. Sedangkan dalam daftar sembilan peserta yang tidak diunggulkan, ada dua negara dengan ketimpangan pendapatan terkecil, yakni Jerman dan Swiss.

FERY FIRMANSYAH

Berita Lain:
Valid, Surat Rekomendasi Pemecatan Prabowo
Jawab Roy Suryo via BBM, Ahok: Bro Kenapa Somasi?
Jokowi: Wiji Thukul Harus Ditemukan
Polisi: Pemerkosaan Mahasiswa Malaysia Rekayasa
Takmir Masjid Sesalkan Isi Pengajian Jafar Umar
Debat Capres Masih Gunakan Strategi 5-3-2
Klaim Lihat MH370, Pekerja Kilang Minyak Dipecat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Pemain Inggris, Jesse Lingard, mencetak gol ke gawang Belanda dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018, 23 Maret 2018. REUTERS/Michael Kooren
Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.


Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Diego Armando Maradona (kedua kanan) dan Presiden FIFA, Gianni Infantino berfoto bersama usai mengikuti turnamen FIFA Legends menjelang upacara penghargaan FIFA di Zurich, Swiss, 9 Januari 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.


FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

Aksi demo warga Chehnya saat memberikan dukungan untuk pemimpin mereka, Ramzan Kadyrov dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Grozny, Chechnya, 22 Januari 2016. Dok
FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.