TEMPO.CO, Jakarta - Brasil terpilih menjadi penyelenggara Piala Dunia tahun 2014 yang diumumkan Komite Eksekutif FIFA pada Oktober 2007. Sejak pengumuman itu, Brasil mulai berbenah dengan sejumlah persiapan selama 2010 hingga 2014. Pada satu sisi, perhelatan akbar ini membawa sejumlah dampak dan keuntungan bagi sektor perekonomian dan sosial.
Studi yang digelar Ernst N Young menyebutkan penyelenggaraan Piala Dunia 2014 akan menghasilkan tambahan sebesar R$ 142 miliar (sekitar Rp 752,2 triliun) bagi ekonomi Brasil. Mata uang Brasil adalah real Brasil. 1 real setara dengan Rp 5.300.
"Ekonomi akan bertambah dengan cepat, meningkat lima kali dari jumlah total nilai yang diinvestasikan secara langsung dalam kegiatan yang berhubungan dengan Piala Dunia dan juga berdampak pada berbagai industri," demikian seperti yang dikutip dari studi itu, Selasa, 10 Juni 2014. (Baca juga: Polisi Brasil Demonstran Anti Piala Dunia Bentrok)
Brasil sepanjang 2010 hingga 2014 telah menginvestasikan dana hingga R$ 22,46 miliar untuk mempersiapkan infrastruktur Piala Dunia yang memadai. Dari investasi tersebut, negara ini bisa meraup kembali pendapatan dari sektor barang dan jasa sebesar R$ 112,79 miliar.
Selain itu, sepanjang tahun 2010 hingga 2014, terbuka lapangan pekerjaan sebanyak 3,6 juta pekerjaan per tahun dan pendapatan total sebesar R$ 63,48 miliar bagi penduduknya. Aktivitas Piala Dunia ini juga akan meningkatkan pendapatan pajak hingga R$ 18,13 miliar dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Dampak langsung dari perhelatan Piala Dunia di Brasil adalah peningkatan produk domestik bruto (PDB) negara mencapai R$ 64,5 miliar untuk periode 2010-2014. Jumlah tersebut setara dengan 2,17 persen estimasi PDB Brasil pada 2010, yaitu sebesar R$ 2,9 triliun.
Sejumlah sektor yang sangat diuntungkan dengan diselenggarakannya Piala Dunia adalah konstruksi; makanan dan minuman; layanan bisnis; layanan publik seperti listrik, gas, air, dan sanitasi; serta layanan informasi. Sektor ekonomi lain yang juga meraup keuntungan misalnya layanan bisnis dan penyewaan real estate.
AYU PRIMA SANDI
Berita Lain
Pengasuh Lirboyo, KH Idris Marzuki Wafat
Dahsyat, Sejak Januari Sudah 20 Mobil Diluncurkan
Dihipnotis di ATM, Uang Rp 140 Juta Raib